Pipa logam
Pipa untuk mengalirkan air panas membutuhkan karakteristik tertentu. Hingga saat ini, pipa logam masih menjadi yang paling banyak dipakai untuk mengalirkan air panas. Logam dianggap kuat saat dibanjiri dengan air panas. Logam tersebut terdiri atas tembaga dan galvanis.
Namun, pamor logam sebagai bahan tahan panas menciut, sebab pipa logam sering mengalami kebocoran karena sambungan (o-ring) yang terbuat dari karet, tak tahan digerus tekanan air. Korosi juga mudah mengelupaskan sambungan karet tersebut. Pemasangan pipa logam juga tak mudah sebab memerlukan tukang dengan keterampilan khusus.
Pipa polimer
Penggunaan pipa logam kian berkurang sejak kehadiran polimer (plastik khusus).
Pipa berbahan polimer memiliki kelenturan dan tahan terhadap tekanan air panas. Selain itu, pipa polimer juga tak mudah berkarat dan tak terkelupas.
Dari sisi harga, pipa polimer jelas lebih murah dibanding pipa logam. Aplikasinya juga lebih mudah sebab pipa polimer bisa dilepas dan dipasang kembali kapan pun.
Polypropylene random (PP-R)
Ada beberapa jenis pipa polimer yang beredar di pasaran. Jenis pertama adalah polypropylene random (PP-R). Untuk menyambung pipa jenis ini, memakai alat pemanas khusus (welding machine ). Suhunya pemanasannya mencapai 260 derajat celsius. Sistem penyambungan ini bersifat permanen yang berfungsi untuk mengurangi kebocoran.
Baca juga :
Polyethylene of raised temperatured resistance (PE-RT)
Jenis berikutnya, yakni polyethylene of raised temperatured resistance (PE-RT) yang sambungannya menggunakan fiting mirip baut dan mur. Bahan fitingnya adalah nilon. Teknik penyambungan ini cukup praktis dan tak terlalu merepotkan. Peralatan yang dibutuhkan hanya gunting dan tang.
Polyethylene cross-linked (PE-Xa)
Selanjutnya dikenal pula pipa polyethylene cross-linked (PE-Xa). Mirip jenis PE-RT, penyambungan pipa ini juga menggunakan mur dan baut. Adapun fitingnya berbahan tembaga yang dikrom.