Orangtua akan menyambut kelahiran buah hatinya dengan sukacita. Biasanya, mereka mempersiapkan kamar untuk bayi. Namun, biasanya desain kamar dan isinya yang diperhatikan.

Padahal, ada hal yang lain yang juga penting selain desain dan aksesori kamar agar lebih “lucu” dan instagramable. Berikut ini ada beberapa tips mempersiapkan kamar untuk bayi guna mengoptimalkan tumbuh kembangnya bayi di masa depan.

1. Keamanan

Keamanan adalah tips mempersiapkan kamar untuk bayi yang utama. Lokasi kamar bayi menjadi salah satu penentu aspek keamanan. Sebaiknya tempatkan kamar bayi di lokasi yang agak jauh dari jalan yang sering digunakan untuk lalu lalang. Pilih kamar yang suasananya tenang agar tidur bayi tidak mudah terganggu. Lebih nyaman lagi jika kamar bayi berdekatan dengan kamar orangtua dan mudah diakses.

Letakkan tempat tidur bayi agak jauh dari jendela. Lebih-lebih jika jendela tidak dilengkapi terali dan menghadap langsung ke luar rumah tanpa tembok pagar. Ini untuk meminimalkan risiko terkait keamanan. Sinar matahari yang terlalu terik juga bisa menyilaukan mata bayi dan membuatnya merasa kepanasan atau tidak nyaman.

Untuk perabotan, pilihlah yang berujung tumpul. Hindari perabotan yang berujung runcing untuk meminimalkan risiko luka gores pada bayi. Tempat tidur bayi pun sebaiknya terbuat dari bahan berkualitas yang kokoh. Pastikan bagian pagar tempat tidur cukup tinggi agar tidak mudah dipanjat saat bayi mulai belajar merangkak.

Disarankan juga menempatkan karpet karet di bawah tempat tidur bayi agar tempat tidurnya tidak mudah bergeser. Jika bayi mulai belajar merangkak, siapkan karpet tebal berbahan lembut untuk mengantisipasi agar bayi tidak merangkak dan jatuh di lantai keras.

2. Kenyamanan

mempersiapkan kamar untuk bayi

Tempat tidur bayi yang empuk adalah salah satu aspek kenyamanan. Selain itu, pastikan ruangan bayi mendapat penerangan yang cukup, baik siang maupun malam hari. Lebih baik lagi bila bayi mendapat pencahayaan alami saat pagi hari untuk mendukung tumbuh kembang dan kesehatannya.

Suhu ruangan pun perlu sesuai. Usahakan agar suhu ruangan tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Suhu yang terlalu tinggi akan membuat bayi merasa kegerahan dan merasa tidak nyaman. Demikian juga jika suhu udara terlalu dingin karena bisa membuat bayi menggigil kedinginan.

Tingkat kelembaban dalam ruangan juga perlu diperhatikan. Ruangan yang terlalu lembab berisiko ditumbuhi jamur dan menjadi tempat berkembang biak bakteri dan virus. Ruangan yang terlalu kering juga berisiko membuat bayi mudah dehidrasi. Oleh karena itu, pengaturan suhu yang stabil penting untuk bayi.

Sebaiknya, kamar bayi mempunyai sirkulasi udara yang baik. Jangan sekadar memasang AC atau kipas angin. Pertukaran udara melalui jendela penting agar udara segar berganti setiap hari.

Baca juga : 

3. Kesehatan

Kesehatan bayi tidak hanya berdasarkan dari asupan makanan saja. Dalam hal mempersiapkan kamar untuk bayi, sebaiknya hindari pemakaian cat yang mengandung toksin untuk kamar bayi. Pilih cat dinding dan cat perabotan yang ramah lingkungan.

Salah satu ciri cat yang baik adalah baunya tidak menyengat. Selain itu, gunakan cat tembok yang antijamur, mudah dibersihkan, dan beraroma segar.

Hindari semua perabotan atau perlengkapan furnitur yang bisa memicu reaksi alergi pada bayi. Misalnya bantal bayi, karpet, tirai, dan seprai bayi. Pastikan semua perlengkapan kamar tidur bayi terbuat dari bahan yang halus dan aman.

4. Kebersihan

Pastikan kebersihan kamar bayi selalu terjaga. Tidak hanya lantai, dinding, pintu, dan jendela, tetapi semua perlengkapan bayi. Mulailah dari langkah sederhana, seperti mengganti seprai dan selimut bayi begitu basah oleh keringat atau ompol.

Popok yang kotor jangan dibiarkan terlalu lama di kamar bayi. Bersihkanlah secara berkala. Pencucian pakaian bayi pun sebaiknya menggunakan detergen khusus yang lebih lembut dan antibakteri. Langkah-langkah ini akan membuat bayi semakin terlindungi dari paparan virus, kuman, dan bakteri.