Apa yang bisa kita lakukan saat orang terdekat mengalami permasalahan kesehatan mental? Bagaimana kita bersikap di hadapan mereka? Dan bagaimana cara kita “membantu” mereka? Sederet pertanyaan itu mungkin pernah bersarang di benak kita sebagai pendengar.
Dr. Sandersan Onie dengan sepenggal kutipannya membalas. “Kadang kala, hanya dengan ‘hadir’ saja menjadi salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan.” Terkesan sederhana, tetapi tidak semua orang bisa melakukan hal itu.
Indonesian Mental Health First Aid Booklet akan menuntun kita dalam memberikan pertolongan pertama terhadap masalah kesehatan jiwa, selain juga membantu kita mengecek kondisi kesehatan mental kita sendiri.
Terdiri dari tiga bagian
Buku ini terdiri atas tiga bagian. Pada bagian awal, penulis memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis masalah kesehatan mental yang sering kali disalahartikan, seperti burnout, depresi, bipolar, dan gangguan kecemasan.
Dengan dilengkapi contoh kasus dan tanda-tanda fisik yang menyertai, bagian ini membuat pembaca paham dan peka terhadap keadaan orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental.
Pada bagian kedua terdapat sepuluh hal yang dapat dilakukan untuk membantu orang-orang dalam masa tergelapnya. Bagian kedua ini sangat bermanfaat dan dapat diterapkan langsung.
Alih-alih memberikan narasi panjang lebar tentang rasa syukur, Dr. Sandersan Onie mengatakan bahwa orang-orang yang kita kasihi dan pedulikan sebenarnya memerlukan orang dekatnya untuk diajak bicara.
Mendengarkan dan menyimak adalah respons salah satu respons terbaik, ketimbang memberikan wejangan tanpa makna.
Salah satu kisah yang dibagikan dalam buku ini adalah saat penulis berkesempatan mewawancarai seseorang dengan gangguan bipolar.
Penulis menyadari bahwa orang tersebut akan merasa tenang jika ada orang lain yang duduk di sampingnya. Ternyata, hal sesederhana kehadiran saja dapat sangat berarti, bahkan lebih dari yang kita sadari.
Baca juga : Review Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Pada bagian terakhir, penulis mengulas tentang bunuh diri, seperti mitos mengenai bunuh diri, tanda-tanda orang yang ingin mengakhiri hidupnya, dan hal-hal yang perlu kita hindari ketika berhadapan dengan situasi tersebut.
Ketiga pembahasan itu dibahas secara detail. Hal ini berguna untuk mengingat dan mengidentifikasi jika orang terdekat kita sedang berusaha mengakhiri hidupnya.
Tentunya, kita dapat membantu mereka dan kita akan terbuka terhadap resiko serupa. Oleh karena itu, kita juga perlu memperhatikan diri sendiri.
Hal lain yang menarik dari buku Indonesian Mental Health First Aid salah satunya adalah adanya kutipan dan ilustrasi yang mendukung. Bukan cuma untuk kepentingan estetika, ilustrasi yang tertera membuat pembaca makin mudah memahami isi buku.
Meskipun beberapa topik bacaan mengandung hal “sensitif” bagi sebagian orang, penulis berharap buklet ini dapat memberikan pengetahuan dan bisa membantu, bahkan menyelamatkan orang sekitar.
Untuk kamu yang ingin mengetahui langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menghadapi masalah kesehatan mental, buku ini cocok dijadikan bacaan.
Selain untuk membantu orang-orang yang sedang berada dalam masa sulitnya, buku ini juga bisa menambah pengetahuan seputar masalah kesehatan mental, dan menjadi penolong bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan.