Jawaban menjadi dokter, guru, insinyur, atau arsitek kini menjadi terlalu klise untuk pertanyaan tentang cita-cita. Tak harus terpaku pada pekerjaan-pekerjaan yang itu-itu saja, ada beragam profesi di dunia yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan tertentu. Untuk satu bidang saja, ada banyak profesi yang barangkali belum kita ketahui. Inilah studi yang mengarah pada ilmu yang lebih spesifik di bidang finansial yang juga mengarah pada profesi yang lebih khusus.
Studi aktuaria
Aktuaria kerap dikaitkan dengan investasi dan valuasi aset, manajemen risiko, asuransi, maupun dana pensiun. Orang yang memelajari ilmu ini memang diarahkan untuk menghitung secara rinci risiko yang berkaitan dengan investasi atau risiko keuangan yang timbul karena kehiatan ekonomi. Seorang aktuaris akan memprediksi kalkulasi dan perumusan angka keuntungan, kerugian, dan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang. Karena itulah tugas utama mereka disebut managing uncertainty. Seorang aktuaris merumuskan masalah keuangan dengan pendekatan matematis dan statistik yang dapat dipertanggungjawabkan dengan rasio dan angka. Profesi ini termasuk pekerjaan dengan bayaran termahal di Amerika Serikat. Indonesia pun masih membutuhkan banyak aktuaris di sektor seperti perbankan, penanaman modal, asuransi, atau badan-badan keuangan.
Keuangan dan perbankan Islam
Studi ini mempelajari perbankan syariah, yaitu kegiatan perbankan yang dijalankan konsisten sesuai prinsip-prinsip hukum syariah, dan aplikasi praktisnya melalui pengembangan ekonomi Islam. Syariah melarang pembayaran tetap atau mengambang dengan biaya (riba) tertentu utnuk pinjaman uang. Ilmu ini juga tak sepakat dengan investasi bisnis yang menyediakan barang/jasa yang dianggap bertentangan dengan prinsip Islam (haram). Pada akhir abad ke-20, sejumlah bank syariah dibentuk untuk mengakomodasi kepentingan komunitas Muslim. Peluang untuk profesi di bidang ini masih terbuka lebar karena orang yang menguasai keuangan Islam relatif belum terlalu banyak.
Akuntansi forensik
Beragam kegagalan finansial yang dihadapi perusahaan menggugah kesadaran tentang dibutuhkannya para ahli yang kompeten untuk mengidentifikasi gejala birokrasi perusahaan yang buruk, manajemen yang salah, penipuan, dan kegiatan bisnis yang tidak sesuai kode etik kemudian menentukan tindakan untuk memperbaiki sistem. Para mahasiswa akuntansi forensik mempelajari metode-metode dalam pemeriksaan akuntansi, pengumpulan dan analisis data, pemeriksaan penipuan, dan kegiatan bisnis yang tidak sesuai etika. Teknik ini amat dibutuhkan terutama pada kasus perbankan, penggelapan uang, dan perdagangan internasional. [*/NOV]
foto: shutterstock