Rabu (15/2/2023) lalu, dunia maya dihebohkan dengan berita meninggalnya seorang kurir pengantar paket akibat terlalu lelah bekerja. Seketika, beban kerja dan minimnya perlindungan kerja menjadi ramai diperbincangkan.

Setiap individu perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orangtua mengirimkan anaknya untuk sekolah setinggi mungkin. Tujuannya agar anak-anak mereka mendapatkan pekerjaan terbaik dan bisa hidup dengan layak di masa depan. Itulah fakta kehidupan yang tidak pernah bisa disangkal.

Beberapa di antara kita bahkan harus bekerja lembur untuk mencapai target. Tidak ada yang salah dengan bekerja ekstra. Namun, satu hal yang harus diperhatikan adalah kondisi tubuh kamu. Pastikan kamu sedang dalam kondisi prima sebelum berangkat bekerja.

Untuk apa bekerja lembur dengan gaji tinggi jika pada akhirnya kamu tidak dapat menikmati hasil kerja kerasmu? Amat disayangkan bukan? Oleh sebab itu, mari kita coba untuk lebih memahami diri sendiri agar kedepannya tidak ada penyesalan.

Ketahui batas kemampuan diri

Terkadang, kita tidak memedulikan rasa lelah karena tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi. Padahal tubuh sudah memberikan kode bahwa kita sudah berada dalam batas maksimal. Kode atau tanda yang diberikan biasanya menunjukkan bahwa tubuhmu sudah tidak mampu produktif lagi.

Jika kamu sudah memasuki tahap itu, tubuh kamu perlu istirahat. Kamu perlu rehat sejenak. Sebaliknya, apabila kode tersebut kamu hiraukan dan memaksakan diri bekerja, jangan heran kalau tubuhmu tumbang.

Bekerja tanpa mengenal waktu hanya akan memberikan dampak buruk untuk dirimu, baik fisik maupun mental. Beban kerja yang berlebihan akan membuatmu sulit mengontrol emosi karena otak telah terkuras ekstra dan bisa berakhir depresi. Hal yang sama berlaku untuk fisikmu.

Untuk menghindari kemungkinan yang lebih buruk, kita harus tahu sejauh mana diri kita mampu bertahan. Setiap kemampuan manusia memiliki keterbatasan. Kamu akan mampu bekerja lebih efisien dan optimal jika kamu memahami kapasitas dirimu. Seseorang yang tidak mengerti batas kemampuannya sama dengan tidak mengenali dirinya sendiri.

Untuk itu, berhenti memberi makan ego dan ambisi. Lupakan kedua hal itu jika kamu masih ingin bertemu dengan keluarga, teman, dan orang tersayang di sekitarmu. Tinggalkan pekerjaan yang tidak memberimu ruang untuk istirahat.

Kini banyak orang yang mulai sadar mengenai beban kerja setelah insiden yang menimpa kurir pengantar paket tadi. Bukan hanya kamu yang perlu memahami kapasitas dirimu, melainkan juga pihak kantor tempatmu bekerja. Pihak yang memberimu pekerjaan juga wajib memanusiakan para pekerjanya.

Baca juga: Produktif Itu Ternyata Tidak Selalu Baik, Kenapa?