Hipertensi, diabetes, kanker, serangan jantung, dan pembengkakan hati adalah beberapa penyakit yang tergolong sebagai the silent killer. Artinya, penyakit tersebut bisa membunuh siapapun dalam senyap tanpa sepengetahuan pengidapnya.

Penyakit dalam kategori the silent killer mulai menjarah generasi muda pada usia 25 hingga 35 tahun. Pergeseran ini disebabkan oleh gaya hidup yang buruk. Mulai dari kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, begadang, tubuh jarang bergerak aktif, hingga enggan berolahraga. Seakan sudah siap menyambut berbagai penyakit untuk menghampiri tubuhnya.

Satu dari lima jenis penyakit the silent killer yang disebutkan di atas, hipertensi menjadi salah satu yang paling jarang diperhatikan karena minimnya keluhan. Banyak orang yang mengidap hipertensi tetapi tidak menyadarinya karena mereka tidak merasakan gejala apapun. Oleh sebab itu, hipertensi bisa menjadi bom waktu bagi para pengidapnya.

Batas hipertensi

Hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi yang demikian terjadi saat tekanan darah lebih tinggi dari kondisi semestinya. Seseorang dapat dikatakan menderita hipertensi ketika tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg.

Jika Anda pernah melakukan tensi, tekanan darah tergolong normal apabila berada dalam kisaran 120/80. Namun, jika angka menunjukkan lebih dari 140/90 menandakan seseorang telah mengalami tekanan darah tinggi. Selanjutnya akan dianggap parah jika sudah mencapai 180/120 atau lebih.

Cek medis secara rutin

Selain karena gaya hidup yang tidak sehat, hipertensi bisa pula disebabkan oleh faktor genetik. Anda perlu waspada ketika anggota keluarga Anda ada yang menjadi penyandang hipertensi. Periksa riwayat kesehatan keluarga untuk memahami risiko yang diturunkan oleh generasi di atas kepada Anda. Sekaligus berguna untuk mencegah, sebelum risiko yang ditimbulkan semakin parah.

Karena penderita hipertensi jarang memiliki keluhan, maka penting untuk cek medis secara rutin. Apalagi jika terdapat penderita hipertensi dan diabetes di keluarga Anda. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya.

Saat ini, alat tes tekanan darah dan gula darah sudah tersedia di pasaran, sehingga Anda bisa melakukannya secara mandiri di rumah. Namun, jika Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, lakukanlah pemeriksaan di klinik atau rumah sakit terdekat.

Cek medis sebagai salah satu upaya pencegahan yang harus diimbangi dengan gaya hidup sehat. Mengurangi asupan garam, perbanyak konsumsi buah dan sayur, hindari rokok dan minuman beralkohol, serta mengelola stres dengan baik. Beberapa hal tersebut bisa dilakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi.

Baca juga: Hati-hati jika di Keluargamu Ada Riwayat 6 Jenis Penyakit Ini