Jenis keramik merupakan elemen penting dalam merancang dan melengkapi ruang hunian. Terdapat beragam varian keramik yang menawarkan keindahan dan kepraktisan. 

Mulai dari keramik lantai yang tahan lama hingga keramik dinding yang memberikan sentuhan dekoratif, setiap jenis keramik memiliki karakteristik unik yang dapat meningkatkan estetika dan fungsionalitas ruangan.Simak selengkapnya tentang jenis-jenis keramik di bawah ini.

Jenis Keramik Paling Disukai

Keramik seolah tak punya usia. Kilaunya membuat mata tersihir. Teksturnya yang halus membuat jatuh hati. Dipasang sebagai lantai atau pelapis dinding sama-sama memukau.

Kini, keramik hadir dengan beragam desain dan ukuran. Malah, motifnya banyak yang sudah mengadopsi wallpaper yang cantik. Diimbangi dengan peralatan cetak berteknologi tinggi, keramik sekarang banyak yang dibuat tanpa bingkai sehingga ketika dipasang akan menimbulkan kesan yang menyatu.

Yuk, kenali beberapa jenis keramik dan desainnya di bawah ini.

Inserto

motif keramik

Kita juga dikenalkan dengan istilah inserto. Inserto merupakan keramik bercorak yang umumnya dipasang di antara susunan keramik polos. Hasilnya, dinding terlihat seperti menggunakan wallpaper.

Model-model keramik yang mirip wallpaper ini sedang naik daun. Alasannya, ya cantik, ya praktis. Namun, bila ingin menerapkannya di rumah, sebaiknya tidak dipasang menyeluruh pada ruangan. Cukup dipasang sebagai aksen pada satu bidang dinding saja, misalnya di belakang televisi di ruang keluarga.

Kalau dipasang menyeluruh di semua bidang ruangan, justru akan terlihat norak dan tak elegan. Selain coraknya, ukuran keramik beragam sehingga bisa lebih kreatif dalam pemasangannya.

Ukuran baru

motif keramik rumah

Ukuran yang relatif baru dan unik untuk keramik, semisal 20 cm x 50 cm, 25 cm x 45 cm, 25 cm x 33,3 cm, atau 60 cm x 60 cm.

Bila menginginkan ruangan terlihat tinggi, kita bisa memasang keramik ukuran 25 cm x 45 cm secara vertikal. Begitu juga dengan memasangnya secara horizontal, akan memberi kesan luas pada ruangan. Ukuran keramik yang tak umum ini dapat menjadi pusat perhatian pada ruangan.

Monocottura dan bicottura

Nah, lalu bagaimana keramik dibuat? Secara awam, setidaknya ada dua proses pembuatan keramik yang selama ini dikenal, yakni monocottura dan bicottura.

Pada proses monocottura, hanya dilakukan satu kali proses pembakaran sehingga lebih cepat dan lebih hemat biaya. Kualitasnya pun diakui lebih kuat dan tahan lama. Monocottura biasanya diterapkan untuk memproduksi keramik lantai.

Sementara itu, proses bicottura melalukan dua kali pembakaran, yaitu pada bodi keramik dan pada pelapisnya (glazur). Metode ini jelas membutuhkan ongkos yang lebih banyak tetapi menghasilkan badan keramik yang lembek. Keramik dinding biasanya diproduksi dengan cara ini.

Glazed dan unglazed

memasang keramik glaze

Berdasarkan permukaannya, keramik di pasaran dibedakan menjadi dua, yakni keramik yang permukaannya berlapis glazur (glazed) dan keramik tanpa glazur (unglazed).

Keramik glazed biasa dipilih untuk melapisi dinding bangunan agar tampak kinclong, meski tak sedikit juga yang mengaplikasikannya untuk lantai. Keramik ini diproduksi dengan panas yang sangat tinggi sehingga lapisan glazur bisa menyatu dengan bodinya. Ciri keramik glazed, antara lain padat, tahan api dan air, tidak berpori, dan mudah dibersihkan.

Adapun keramik unglazed biasanya lebih dipilih untuk lantai karena lebih keras, tebal, dan kuat. Selain permukaan yang mengilap, keramik ini tidak memiliki perbedaan antara lapisan muka dan belakangnya. Ini disebabkan saat proses produksi, bahan-bahannya dicampur langsung. Keramik unglazed dianggap lebih laku karena desainnya yang variatif.

Keramik KW

Di pasaran, keramik juga mengenal kualitas KW. Ada KW 1, KW 2, dan KW 3. Ini disebabkan karena banyak bereda produk keramik yang warna dan ukurannya tidak sama persis. Perbedaan warna dan ukuran ini dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya saat pembakaran.

Keramik KW 1 menjadi produk dengan kualitas terbaik. Cirinya, setiap sudutnya siku 90 derajat dan selisih ukuran antarkeramik kurang dari 1 mm. Saat dipasang, keramik ini tentu terlihat sangat rapi.

Sementara itu, keramik KW 2 atau kualitas nomor dua memiliki selisih antarkeramik antara 1 hingga 2 mm. Sekilas, keramik ini masih tampak rapi saat dipasang.

Sedangkan keramik KW 3, selisih antarkeramik bisa mencapai 3 mm. Ketika dipasang, dengan mudah kita bisa melihat ketidakrapiannya.

Namun, kerapian memasang keramik juga dipengaruhi kecakapan pemasangnya. Tukang yang berpengalaman bisa menyiasati agar keramik KW 3 tetap tampak rapi.

Dengan menjamurnya keramik di pasaran, harganya semakin murah dan tersedia banyak perlengkapan yang memudahkan perawatannya.