Pada 2008, peneliti dari Amerika Serikat dan Kanada menemukan kandungan plastik polikarbonat pada botol susu bayi yang dapat menghasilkan zat kimia berbahaya jika dipanaskan. Namanya bisphenol-A (BPA). Oleh karena itu, ketahui kriteria botol bayi yang aman.

Penemuan ini membuat banyak orang berhati-hati. Pada 2011, negara-negara di Eropa mulai melarang penggunaan botol bayi yang masih mengandung BPA ini. Di Indonesia sendiri, masyarakat harus lebih aware dengan penggunaan botol bayi ini.

Mengenal sekilas BPA

BPA merupakan zat kimia dasar yang biasa digunakan untuk bahan botol plastik. BPA disukai produsen karena multiguna, kuat, dan membuat botol tampak jernih. BPA sebenarnya juga bisa untuk mencegah bakteri dari makanan.

Namun, zat kimia ini dapat bercampur dengan air susu melalui botol plastik yang diisi air panas atau dipanaskan dengan suhu tinggi saat disterilisasi. Maka BPA dapat tercampur di air susu.

Bahayanya, BPA dapat mengganggu kesehatan pertumbuhan dan fungsi organ-organ tubuh bayi. BPA kerap juga dikaitkan dengan berbagai penyakit serius seperti kanker dan perubahan sistem hormon.

Memilih botol bayi yang aman

Jadi sebaiknya, kita mengenal dulu jenis-jenis botol bayi sebelum memutuskan untuk membelinya. Sebab, kita tidak ingin si kecil mengalami sakit di kemudian hari, bukan? Inilah beberapa bahan botol bayi yang aman.

botol bayi dari Kaca

1. Botol kaca

Ciri fisik :

– Berbahan kaca bening dan tebal.

Plus :

– Sudah pasti bebas BPA.

– Dapat menghantarkan panas lebih merata dan tahan lama.

– Awet seumur hidup

Minus  :

– Dapat pecah atau retak dalam suhu terlalu tinggi

– Berat, bisa menciderai bayi.

2. Botol polyethersulfone (PES)

Ciri fisik:

– Warnanya agak kuning. Mirip dengan PPSU

– Bahannya keras.

Plus :

– Durability bisa sampai 1-2 tahun

– Tahan terhadap goresan dan perubahan warna serta suhu tinggi hingga 180 derajat celcius.

Minus :

– Harganya lebih mahal dari pada PP.

3. Botol berbahan polypropylene (PP)

Ciri fisik :

– Bahan lebih lentur

– Biasanya warnanya putih keruh.

Plus :

– Sudah BPA Free

– Dapat menahan hingga suhu 110 derajat celcius.

Minus :

– Harus secara berkala 3-6 bulan sekali untuk mengganti botol

– Tidak tahan goresan dan mudah berubah warna

4. Botol polyphenylsulfone (PPSU)

Ciri fisik :

– Biasanya warnanya agak kuning dan buram

– Bahannya lebih keras dan kaku.

Plus :

– BPA Free

– Dapat dipakai hingga 2 tahun dan tahan terhadap setrilisasi.

– Mampu bertahan hingga suhu di atas 180 celcius hingga 200 derajat celcius

Minus :

– Harganya lebih mahal.