Kepemimpinan mengalami ujian berat pada masa pandemi. Krisis sosial ekonomi yang terjadi menuntut para pemimpin bangkit, belajar dengan cepat, dan banyak menelurkan ide kreatif. Mereka dituntut melakukan leadership reset.
Tempat kerja dirancang untuk mengoptimalkan produktivitas. Di kantor, ada yang menggunakan kubikal untuk menjaga privasi, ada juga yang menganut konsep open office. Dengan maraknya Covid-19, dewasa ini berkembang pula model tempat kerja hybrid (The Hybrid Workplace).
Mengukur kinerja dilakukan dengan tujuan melihat dan membedakan kontribusi suatu divisi ataupun individu dibandingkan dengan yang lain. Banyak perusahaan yang sudah menggunakan KPI (Key Performance Indicator) sebagai pengukuran manajemen kinerja dengan beragam implementasinya.
Perkembangan teknologi internet dan artificial intelligence menuntut seseorang terus belajar (lifelong learners) untuk pengembangan kariernya. Pembelajaran yang efektif adalah dengan sentuhan pribadi dan sesuai kebutuhan.
Bisnis mulai berkembang dan saatnya bagi perusahaan untuk mempersiapkan kekuatan sumber daya manusianya agar dapat mengimbangi geliat baru yang terasa semakin positif ini. Dibutuhkan tenaga-tenaga yang lebih muda, kreatif, dan berpikir lebih out of the box, atau dikenal sebagai The Unconventionals.
Menghadapi kesulitan hidup yang berkepanjangan seperti dalam pandemi ini memang membuat orang marah-marah. Namun, manusia memiliki kemampuan untuk mengatur kemarahan. Tekniknya dengan metode RAIN yaitu recognise, accept, investigate, dan nurture.