Dak merujuk pada pembatas antara ruangan bawah dengan ruangan atas. Dak bisa dibuat dari kayu, besi, tanah liat, atau beton. Pada masa kini, dak beton banyak dipilih karena relatif kuat, hemat, rata atau halus, dan efisien.
Yang perlu diperhatikan, pembuatan dak beton perlu perhitungan yang tepat. Tujuannya agar dak kuat dan tahan lama. Jika kamu ingin membangun dak beton, berikut ini beberapa hal yang perlu dipastikan.
Komposisi adonan beton
Beton bisa digunakan untuk pekerjaan struktural dan non-struktural. Untuk membuat komposisi beton pada pekerjaan struktural, sebaiknya perbandingan antara pasir dan kerikil tidak boleh lebih dari 8:1.
Sedangkan untuk pekerjaan non-struktural, gunakanlah beton dengan campuran semen, pasir, dan split dengan perbandingan kira-kira 1:2:3. Jika dibutuhkan, gunakan pengeras beton dengan takaran sesuai petunjuk di kemasan.
Perhatikan juga pemakaian rasio air terhadap semen. Gunakan takaran sekitar 10-20 persen dan dihitung sesuai massa semen. Ingat, penambahan air yang terlalu banyak bisa mengakibatkan beton mengalami retak-retak. Pasalnya, air tak ikut bereaksi dengan campuran sehingga menguap dan menimbulkan pori-pori.
Pengadukan adonan beton
Proses pengadukan adonan dak bisa dilakukan secara manual atau memakai bantuan mesin. Hal yang harus diperhatikan saat mengaduk campuran beton adalah pastikan adonan bersifat homogen.
Maksudnya, adonan tersebut memiliki warna yang merata, tak terlalu kental atau cair, dan tak terdapat butir-butir yang terpisah. Sebaliknya, pengadukan yang kurang homogen akan menyebabkan beton yang dibuat memiliki kualitas yang buruk. Setelah adonan jadi, proses pengecoran seluruh area pelat lantai sebaiknya dilakukan dalam waktu satu hari (tidak terjeda).
Bekisting dan penuangan cor
Sebelum melakukan proses pembesian dan penuangan adonan beton, lakukan tahapan bekisting dulu. Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama dituang dan dibentuk sesuai keinginan.
Pada tahapan bekisting, sisi papan yang berhadapan dengan adonan beton sebaiknya diolesi minyak atau oli. Hal ini bertujuan agar pencetaknya tak melekat di beton setelah kering. Berikutnya, pembesian untuk elemen struktur, seperti kolom, balok, dan pelat harus saling mengikat kuat agar menjadi kesatuan rangkaian.
Proses penuangan adukan cor sebaiknya dilakukan dengan sangat cepat karena sifatnya mudah mengeras. Sesekali cor beton tersebut disiram dengan air bersih sedikit demi sedikit agar bisa menyatu bersama cor-coran di sekitarnya. [*]