Wajahnya cantik, tetapi kok pakaiannya kurang pantas dikenakan saat presentasi. Padahal, ia seorang sales manager sebuah perusahaan ternama. Belum lagi saat makan semeja dengannya, kerap kali terdengar bunyi mendecap yang kurang enak didengar. Hal tersebut bisa jadi pernah Anda dapati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Pernahkah pula Anda mendapati seorang karyawan yang sebenarnya terbilang cerdas, tetapi perjalanan kariernya terhambat? Bisa jadi hal tersebut terjadi karena sang karyawan memiliki permasalahan yang klasik, masalah kepribadian.

Tanpa disadari, terdapat segelintir orang yang memiliki masalah kepribadian dalam dunia pekerjaan yang pada akhirnya menghambat orang tersebut untuk meningkatkan karier. Biasanya hambatan utama yang sering muncul adalah rasa tidak percaya diri, belum matang secara dewasa, pengetahuan umum yang kurang, serta tidak bisa menempatkan diri sesuai dengan harapan perusahaan. Di pihak lain, rasa ego yang tinggi sering kali juga menjadi masalah.

Selain itu, masalah lain yang sering muncul adalah ketidakmampuan karyawan tersebut untuk berkomunikasi dengan tepat dalam bahasa yang baik dan benar. Bahkan terkadang penampilannya tidak menunjukkan citra perusahaan. Dengan sendirinya citra perusahaan akan terkena dampaknya.

Oleh karena itu, pendidikan atau kursus kepribadian perlu dilakukan. Pertanyaan yang mungkin timbul dalam benak adalah seberapa penting kursus kepribadian dilakukan untuk menunjang karier?

Pendidikan kepribadian, menurut Netty Kalalo, instruktur sebuah sekolah kepribadian yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun, boleh dikatakan sangat penting karena setiap orang perlu mengetahui bagaimana menimbulkan kesan yang baik pada pertemuan pertama dan selanjutnya dengan orang lain. Terutama karena sekarang kita hidup di suatu zaman, yang banyak orang selalu berhubungan dengan pengalaman-pengalaman internasional, baik secara fisik atau virtual maupun melalui internet.

Bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia bisnis, ada beberapa hal yang harus diperlajari. Antara lain, kecakapan etiket dan etika bisnis, pengelolaan waktu dan menentukan prioritas, penampilan visual, kecakapan memecahkan masalah, kecakapan berkomunikasi secara efektif, kecakapan presentasi (public speaking), kecakapan bekerja dalam tim (teambuilding), kecakapan menjual dan bernegosiasi, kecakapan interpersonal, serta tablemanners.

Beberapa tema kursus yang menjadi favorit, di antaranya kecakapan etiket atau etika bisnis, pengelolaan waktu dan menentukan prioritas, penampilan visual, kecakapan presentasi, serta kecakapan berkomunikasi dan tablemanners. Kursus kepribadian seperti ini biasanya efektif membuat orang jauh lebih percaya diri dan berpenampilan jauh lebih baik. Yang penting adalah orang menyadari adanya kebutuhan dan terutama keinginan untuk menjadi lebih baik. Sebagai manusia tidak pernah ada kata terlalu tua untuk belajar sesuatu yang baru.

Lalu bagaimanakah cara memilih institut kepribadian yang baik? Menurut Netty, memilih institusi kepribadian adalah dengan mempelajari track record-nya. Belum tentu institusi yang sudah lama eksis dan memasang harga mahal, pasti baik. Dengan menelusuri sejarahnya dan melakukan survei atas  kinerja serta produktivitasnya, kita bisa menentukan apakah termasuk pilihan yang baik bagi kita.

Nah, bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah merasa perlu mengikuti pendidikan atau kursus untuk menunjang perkembangan karier? Jika perlu, tidak ada salahnya menambah ilmu dengan mengikuti kursus kepribadian. Selamat mencoba. [AYA]

noted: Perlunya Pendidikan Kepribadian untuk Menunjang Karier