Berpuasa sebulan penuh selama Ramadhan sebenarnya juga bisa menjadi momentum bagi kita untuk mengevaluasi cara mengelola keuangan rumah tangga. Namun, seringkali tabungan kita justru lebih cepat berkurang untuk memenuhi beragam keperluan jelang hari raya.

Ada cara untuk menyiasatinya. Kuncinya hanya satu, yakni perencanaan matang untuk mengatur budget sesuai keperluan.

Belanja rumah tangga

Anggaran belanja rumah tangga biasanya juga melonjak dari hari-hari biasa. Padahal, perlu diingat bahwa berpuasa tak semata fisik, tetapi juga hati dan nafsu konsumtif. Para pakar keuangan mengingatkan agar jangan terlalu boros berbelanja dan jajan di luar rumah untuk berbuka puasa.

Sebaliknya, biasakan untuk selalu berbuka puasa di rumah dan memasak menu harian yang variatif. Mengundang kerabat berbuka puasa bersama di rumah secara potlak juga bisa diterapkan agar tidak mengurangi rasa kebersamaan.

Di sisi lain, tak ada salahnya berbelanja keperluan bulanan sebelum menginjak bulan puasa. Selama Ramadhan, harga bahan-bahan pokok pun biasanya ikut terkerek. Demikian pula dengan kebutuhan sandang, membeli kain dan baju tidak disarankan mendekati Lebaran karena biasanya semakin mahal.

Cara lain untuk menyiasati, manfaatkan promo potongan harga, dengan tetap berdisiplin agar membeli sesuai kebutuhan. Buatlah daftar belanja secara terperinci dan usahakan tidak melirik barang lain yang tidak tertera dalam daftar kita.

Rekening khusus

Pengeluaran selama Ramadhan hingga Lebaran sebenarnya sudah bisa diprediksi secara pasti. Untuk itu, alokasikan secara jelas kebutuhan angpao, biaya transportasi saat silaturahmi, menyediakan makanan dan minuman selama Lebaran, hingga soal belanja baju Lebaran. Tak lupa pula budget khusus untuk pengeluaran zakat, infak, dan sedekah.

Oleh karena itu, membuat rekening khusus Ramadhan bisa menjadi cara yang pas. Hitunglah total pengeluaran selama Ramadhan dan perkirakan kebutuhan untuk tahun depan. Perkiraan tersebut bisa dengan menambahkan 5-10 persen dari total budget tahun ini. Lalu bagi total biaya tersebut ke dalam 12 bulan untuk menentukan jumlah yang mesti ditabung setiap bulan.

Mudik

Selalu mudik setiap kali Lebaran? Sudah menjadi hal lazim, tiap kali Lebaran harga tiket moda transportasi akan melonjak. Semakin dekat dengan hari Lebaran, semakin tinggi harganya. Itu sebabnya, membeli tiket jauh-jauh hari bisa menjadi solusi. Begitu kembali ke Jakarta setelah mudik Lebaran tahun ini, kita bisa langsung mengecek tanggal Lebaran untuk tahun depan.

Jika memang sudah ada maskapai yang menjual tiket 6-12 bulan sebelumnya, kita dapat segera mulai menyisihkan gaji untuk membeli tiket mudik tahun depan. Dengan cara ini, kita bisa terhindar dari kekhawatiran tidak kebagian tiket mudik berikutnya. Kita pun juga bisa mulai mengatur jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan.

Baca juga: Manfaat Memasak Sendiri Selama Bulan Ramadhan