Suasana pantai kerap membuat banyak orang jatuh cinta. Laut biru jernih seperti kaca, pasir putih yang lembut, belaian angin yang berhembus, dan dahan pohon nyiur yang bergoyang menjadi juru pikatnya. Ingin mendapatkan pemandangan ini setiap hari? Jika terus-menerus berlibur di pantai terasa berlebihan, Anda bisa mendirikan rumah di pantai.
Namun, tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak pertimbangan ketika memutuskan membangun rumah peristirahatan di tepi pantai. Pertama, lokasi. Harga tanah di tepi pantai biasanya lebih mahal, terutama bila pantai berada di kawasan wisata. Selain itu, tidak semua pantai bisa layak sebagai tempat tinggal.
Masih terkait lokasi, Anda perlu mengetahui akses menuju rumah pantai tersebut. Pastikanlah pantai yang dipilih tidak rawan gempa dan tsunami. Lokasi pantai yang berada di sebuah teluk bisa dipilih karena relatif aman.
Kedua, ketinggian gelombang. Disarankan lokasi rumah pantai berada di sebuah teluk. Biasanya, kawasan teluk memiliki ketinggian gelombang yang cukup rendah. Perhatikan pula ketinggian air saat pasang dan surut. Meskipun gelombang ombak kecil, ketinggian air bisa berubah-ubah saat pasang dan surut.
Ketiga, ketersediaan air tawar. Tinggal di tepi laut bukan berarti air tawar mudah didapat. Di sejumlah kawasan pantai, air tawar termasuk langka. Anda perlu memastikan ketersediaan dan kualitas air tanah tawar.
Keempat, bahan bangunan tepat. Risiko abrasi akibat gerusan arus air laut bisa terjadi sewaktu-waktu. Anda pun perlu cermat dalam memilih bahan bangunan. Perhatikan pula lokasi pendirian rumah. Tanah berpasir dikenal sebagai lahan yang kurang cocok untuk pendirian rumah.
Siasatnya adalah pembuatan fondasi dengan menggunakan bebatuan keras. Sebaiknya Anda pilih bahan bangunan yang ramah lingkungan. Bahan pelapis bangunan disarankan merupakan bahan yang relatif tahan terhadap air. Usahakan agar ketinggian bangunan rumah melebihi ketinggian pantai.
Kelima, soal desain, Anda bisa merancang bangunan dengan bukaan menghadap pantai yang lapang. Misalnya, memasang dinding kaca yang menghadap ke laut atau mendesain jendela dan pintu yang lebih besar. Warna putih bersih atau krem kecokelatan bisa menjadi pilihan. Berikanlah sentuhan warna biru di dalamnya. Warna-warna ini lekat dengan tema laut. Gaya mediterania bisa menjadi opsi. Namun, jika kurang suka, Anda bisa mendesain rumah bergaya tropis dan sesuai selera.
Hal lain yang perlu diperhitungkan adalah faktor cuaca. Kawasan pantai dikenal cenderung panas saat siang hari. Angin yang berembus terlalu kencang juga bisa membuat perabotan ringan rawan berantakan atau jatuh. Selain itu, kondisi cuaca di sekitar pantai juga bisa memicu karat pada sejumlah komponen kendaraan pribadi.
Selalu ada kekurangan dan kelebihan dalam mendesain rumah. Jika Anda ingin membangun rumah di tepi pantai, meskipun indah, ada risiko di balik pesonanya. [*/MIL]
noted: menyambut pantai dari rumah sendiri