Alunan musik klasik karya Leos Janacek (1854 – 1928) berjudul Sinfonietta menggema lantang nan syahdu di sebuah aula pertunjukan. Sayang, waktu itu, 2007, pergelaran musik klasik ini bukan dinikmati di dalam negeri. Diri pun memimpikan di suatu hari nanti Indonesia mampu memiliki sebuah gedung pertunjukan seni megah yang tak kalah spektakulernya dengan gedung pertunjukan lain seperti the Sydney Opera House, Australia dan Carnegie Hall, AS.

Waktu berlalu dan keinginan untuk dapat menikmati pertunjukkan musik klasik langsung di dalam negeri kini bukan sekadar angan-angan. Pada 2009, hadirlah sebuah gedung pertunjukan yang memukau tepatnya di Kemayoran, Jakarta. Gedung ini diberi nama Aula Simfonia Jakarta (ASJ).

Semenjak hadir, gedung ini mampu menjadi salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk menikmati konser musik klasik. ASJ memiliki kapasitas sebanyak 1.400 penonton dengan format kursi mengelilingi panggung sehingga penonton dapat melihat dengan jelas para musisi yang sedang melakukan aksi terbaiknya dari sudut manapun.

Gedung konser ini dirancang dengan saksama oleh Stephen Tong, seorang tokoh agama sekaligus arsitek Indonesia. Stephen Tong memiliki teknik arsitektur tajam dan nilai artistik yang kuat untuk mencapai tingkat akustik yang baik. Aliran suara murni dan asli mengisi keseluruhan desain artistik. Suara langsung dan tingkat refleksi awal, bersama dengan gema lorong diatur dengan seksama.

Sebuah panggung kayu yang tepat yang sengaja ditempatkan di bagian tengah gedung konser memungkinkan penonton dari segala tingkat kursi untuk menikmati pemandangan yang jelas sewaktu pertunjukan berlangsung. Desain arsitektur Aula Simfonia Jakarta bergaya zaman Renaisans dengan warna kayu, putih, dan emas.

Gedung konser ini tidak menggunakan speaker atau segala jenis pengeras suara lainnya selama pertunjukan musik dilakukan. Tata ruang dan desain gedung konser ini dengan teliti dibuat agar penonton bisa mendengar musik yang agung dengan maksimal (97 persen penonton dapat melihat dengan jelas semua seniman di pentas, sisanya dapat melihat secara jelas 70 persen).

Keunikan lainnya adalah ASJ memiliki pipe organ atau organ pipa. Organ pipa adalah salah satu instrumen musik tertua dengan suara terindah di dunia. Organ pipa yang dimiliki ASJ adalah berasal Cassavant Freres, Kanada, yang dibuat pada 1962. Organ pipa ini memiliki 3.217 pipa dengan berat total lebih dari 10 ton. Sebagian dari pipa-pipa organ digunakan sebagai hiasan utama dinding di belakang pentas music hall. [*/ACH]

noted: menikmati kemegahan aula simfonia jakarta

foto: aulasimfoniajakarta.com