Mengubah kantong kemasan menjadi tas atau menyulap kotak susu menjadi celengan barangkali cara yang paling sederhana untuk memanfaatkan ulang barang bekas. Dalam kasus yang lebih ekstrem, barang bekas itu bisa berbentuk badan pesawat. Segelintir orang di dunia benar-benar mengolahnya kembali menjadi sesuatu yang mengundang kagum.

Aircraft Fleet Recycling Association (AFRA) atau Asosiasi Daur Ulang Armada Pesawat mengungkapkan, dalam dua dekade terakhir ada sekitar 12 ribu armada pesawat yang pensiun. Daur ulang pesawat menawarkan kesempatan yang lebar untuk berbagai bidang, dari berhuni sampai berbisnis. Beberapa orang yang ambisius dan punya mimpi besar tak menyia-siakan peluang ini.

Pria bernama Toshikazu Tsukii yang merupakan pegawai pengembangan peluru kendali di Amerika Serikat membangun rumah impiannya di Jepang. Ia menyulap satu pesawat terbang menjadi hunian yang membuat penasaran banyak orang. Rumah ini juga dilengkapi dengan fasilitas kolam renang.

Badan pesawat yang difungsikan untuk ruang keluarga dibelinya seharga 2.500 dollar AS. Ia juga membeli bagian ekor pesawat Boeing 727 untuk dijadikan beberapa ruangan. Tak ketinggalan ruang kokpit. Untuk bagian yang satu ini, Toshikazu membiarkannya tetap seperti aslinya agar anggota keluarganya dapat menikmati sensasi menjadi pilot di ruang kendali. Total dana yang dikeluarkan untuk membangun rumah pesawat tersebut kira-kira 23 juta yen atau Rp 2,5 miliar. Meski sudah selesai membangun rumah pesawat ini, impiannya belum usai. Ia masih menyimpan keinginan untuk memiliki rumah pesawat dengan ukuran empat kali lebih besar.

Bruce Campbell adalah orang lain yang juga membangun rumah dari badan pesawat yang sudah tak terpakai. Pensiunan insinyur listrik yang berumur 64 tahun tersebut menjadikan Boeing 727 sebagai rumahnya yang terletak di pinggiran kota Portland, AS. Pesawat itu masih utuh dengan sayap, roda, dan kokpit yang dilengkapi tombol navigasi.

Tak hanya rumah, bangkai pesawat juga dimanfaatkan sebagai bagian utama bangunan hotel. Costa Verde Airplane Hotel di Costa Rica. Terletak di antara pesisir hutan hujan di Manuel Antonio National Park dan Samudra Pasifik, hotel ini menawarkan sensasi berlibur yang unik.

Badan pesawat yang berwarna kombinasi putih, merah, dan sedikit biru berpadu dengan material utama kayu jati berwarna cokelat natural yang didatangkan dari Indonesia. Selain ruang tidur yang dilengkapi dapur dan perlengkapan lain di dalam badan pesawat, ada teras yang dibangun di samping badan pesawat. Dari sini, pemandangan Samudra Pasifik terhampar jelas.

Beragam bangunan dari pesawat tersebut menunjukkan bahwa fungsi arsitektur tak hanya berperan merealisasikan bangunan. Ia juga membantu kita mencari cara untuk memanfaatkan kembali yang sudah tidak terpakai dan membuat kehidupan lebih berwarna. [*/NOV]

foto: inhabitat.com

noted: memperpanjang usia bangkai pesawat