Di perkotaan, kini bisa dengan mudah kita temukan dinding-dinding yang sengaja dilukisi dengan indah dan acap menyampaikan pesan-pesan sosial tertentu. Ini berbeda dengan coretan-coretan vandalisme yang asal-asalan dan cenderung mengundang kesan kotor.

Seni melukis di dinding ini biasa dikenal sebagai mural. Bagian bawah jembatan, dinding belakang bangunan, ataupun kolong jembatan biasanya menjadi tempat favorit untuk menuangkan ide bahkan eksistensi diri dalam bentuk lukisan.

Tempat-tempat itu memang dirasa pas sebagai medium mengaplikasikan mural. Sebab, daripada dipenuhi coretan yang cenderung mengotori, lebih baik digambari dengan karya lukis yang indah.

Mural semakin mudah ditemukan setelah beberapa dekade belakangan ini sejumlah seniman ikut turun untuk menuangkan karyanya ke dinding-dinding kota. Mengikuti jejak para seniman, anak jalanan pun mulai mempelajari cara melukis di dinding dengan tema atau sapuan warna yang bernilai seni.

Keindahan mural bisa disaksikan di sejumlah sudut di kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Kini, mural menjadi salah satu media sosial untuk menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat. Misalnya, mural yang berisi kampanye damai tentang pilkada.

Baca juga :

Langkah-langkah membuat mural

membuat mural

Nah, mural sebenarnya juga bisa dibuat untuk mempercantik dinding rumah kita. Selain mengubah cat dinding atau menempelkan wallpaper, membuat mural di rumah menjadi salah satu cara menarik untuk membuat tampilan dinding rumah kita tak lagi membosankan.

Untuk membuat mural dinding rumah, kita sebenarnya bisa menyewa jasa pelukis dinding. Namun, ini tentu memerlukan biaya ekstra agar mendapatkan hasil terbaik. Untuk itu, kita bisa saja bereksperimen dengan membuat mural sendiri.

Jika tertarik berkreasi membuat mural sendiri, langkah pertama adalah menentukan tema. Pastikan tema yang kita pilih sesuai dengan fungsi ruangan atau merupakan tema favorit. Untuk ruang keluarga misalnya, kita bisa memilih motif yang lebih netral seperti lanskap pegunungan atau pepohonan.

Sementara untuk dinding kamar pribadi atau kamar anak-anak, motif-motif seperti dedaunan, alam bawah laut, tokoh kartun, pesawat terbang, atau mobil-mobilan bisa diterapkan. Anak-anak sebaiknya diajak berdiskusi juga untuk menentukan tema yang ia inginkan.

Kedua, carilah model gambar melalui berbagai media, seperti internet, majalah, atau buku cerita. Ketiga, perkirakan ukuran gambar dengan luas bidang dinding yang akan dilukis.

Keempat, sebelum benar-benar menggoreskan kuas pada dinding, buatlah sketsa sederhana pada dinding yang sudah dibersihkan dari jamur, kerak, retak, cat terkelupas, dan masalah dinding lainnya. Kelima, lukislah dinding jika kita sudah mantap dengan pilihan gambar yang disiapkan.

Peralatan membuat mural

Sejumlah peralatan yang perlu disiapkan adalah cat dengan berbagai warna, kuas, dan selotip kertas atau masking tape untuk mencegah cat berceceran ke mana-mana. Saat melukis, gambarlah obyek utama yang ingin dilukis, barulah obyek pendukung lainnya. Perbaiki lukisan yang kurang rapi.

Jika warna kurang tebal, goreskan kuas setelah lapisan cat pertama benar-benar kering. Pastikan lukisan mural kita tidak disentuh agar tidak meninggalkan jejak saat cat mengering.

Setelah usai, nikmatilah mural hasil karya kita. Tak ada yang lebih memuaskan dibanding menghargai jerih payah sendiri.

Selain melukis secara manual, kita juga bisa memilih teknik airbrush untuk membuat lukisan di dinding. Dengan teknik ini, hasil lukisan pada dinding lebih hidup dan lebih detail.

Untuk membuat mural di rumah, pilihlah cat yang aman atau tidak mengandung bahan berbahaya. Selamat mencoba.