Dalam siniar Obsesif episode “Peran Personality Traits dan Value dalam Kembangkan Tim” dengan tautan akses dik.si/ObsesifYosephine, Yosephine Dhisaclara, Senior Product Marketing Manager Binar Academy, mengungkapkan peran teknologi hingga kiat-kiat menjaga kepercayaan dalam suatu tim.
Manfaatkan teknologi sebaik-baiknya
Yosephine menjelaskan teknologi mampu memberikan dampak yang signifikan dalam menyelesaikan masalah di sekitar kita. Hal inilah yang dimanfaatkan perusahaan startup, yaitu berusaha mengatasi masalah yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Dulu itu mungkin bukan masalah tapi ternyata kayak it’s actually something painful yang mungkin sebenarnya bisa di-improve. For example, let’s say sekarang ada startup nyewa baju,” jelasnya.
Masalah ini bermula saat ingin pergi ke suatu acara dengan dress code tertentu, tetapi kita tak memilikinya. Biasanya, akan ada kecenderungan kita untuk membeli baju baru yang kans sekali pakainya lebih tinggi. Dari sinilah, startup tersebut hadir memberikan solusi berupa penyewaan baju.
Akar dari masalah tersebut bisa pula ditelusuri dengan bantuan teknologi, misalnya melalui survei atau riset. Hal ini dibutuhkan karena untuk membuat sesuatu yang baru, kita perlu memahami bagaimana perilaku konsumen dan apa yang mereka butuhkan. Kita bisa menyebarkan kuesioner hingga wawancara daring dengan konsumen.
Sayangnya, startup yang kurang bisa memenuhi kebutuhan pasar terancam tutup karena terdampak bubble burst. Hal ini sempat dialami beberapa startup pada masa-masa pandemi lalu. Banyak perusahaan yang tak memiliki konsumen loyal untuk membeli barang atau jasa mereka secara berkala dan konstan.
Itu sebabnya, menurut Yosephine, perusahaan harus mampu beradaptasi juga dengan perubahan-perubahan baru yang kerap terjadi. Ia menekankan, “How fast we can adapt and how skilable it is dan kalau kita gak bisa catch up with the market in timely manner akhirnya kita harus ada yang dikorbankan.”
Pentingnya bangun relasi dalam tim
Selain memperhatikan konsumen, kita perlu memiliki tim yang baik agar pekerjaan bisa berjalan lancar. Mengutip New York Times, penelitian Google pada 2016 membuktikan salah satu faktor yang membuat tim menjadi sempurna adalah kemampuan mengelola emosi.
Kemampuan ini biasanya ditunjukkan dengan memiliki sikap yang baik ke anggota tim dan berpartisipasi aktif tiap ada kesempatan atau proyek baru. Tak hanya itu, Yosephine juga memberikan dua karakter utama yang harus dimiliki anggota timnya, yaitu keinginan untuk belajar yang tinggi dan keingintahuan yang besar.
“Ketika kamu punya dua ini itu jadi ripple effect ke behavior lainnya. Akan nyambung ke behavior-behavior lainnya karena aku mementingkan karakter dan culture. Sesusah-susahnya kerjaan kalau timnya seru pasti bisa, gitu,” ujarnya.
Hal ini dimulai dengan mendukung pekerjaan yang sedang dilakukan anggota timnya. Bahkan, jika mereka melakukan kesalahan sekalipun, Yosephine tak akan memberikan sikap yang dingin.
Justru, Yosephine mendukung mereka untuk belajar hal baru dan merefleksikannya. Perempuan ini pun menegaskan, “Kalau gak melakukan kesalahan, lo gak bakal tahu problem-nya apa atau apa yang kita harus what can we do better?”
Dukungan ini ia tunjukkan dengan mengadakan momen refleksi bersama untuk mencari tiga hal utama, yaitu hal yang sudah bagus, perlu diperbaiki, dan menjadi kendala dalam prosesnya. Setelah itu, barulah ia mencari solusinya bersama tim.
Lantas, bagaimana jika Yosephine dihadapkan dengan anggota tim yang idealis? Apa saja tantangan yang harus dihadapi sebagai seorang project manager?
Dengarkan jawaban lengkap Yosephine dalam siniar Obsesif bertajuk “Peran Personality Traits dan Value dalam Kembangkan Tim” di Spotify.
Tak hanya itu, di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, loh. Jadi, akses sekarang juga siniar dan playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kamu tak terlewat tiap episodenya!
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan dik.si/ObsesifYosephine.
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion