Mengecat ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kesalahan umum ketika mengecat, terutama dalam mengecat eksterior rumah. Hal ini karena orang sering menganggap mudah.

Sebelum memulai pengecatan eksterior, sebaiknya pelajari dulu karakter cat dan bangunan. Jangan sampai prosesnya keliru sehingga hasilnya tidak optimal. Mengecat bagian eksterior memang memerlukan perlakuan berbeda dengan interior.

Ada banyak faktor yang memengaruhi ketahanan warna dan keawetan cat eksterior, terutama cuaca. Terik matahari, curah hujan, serta kelembaban membuat cat eksterior lebih rentan. Sayangnya, tidak semua orang paham tentang apa saja yang mesti dipertimbangkan dalam memilih atau melakukan pengecatan eksterior.

Apa saja kesalahan umum ketika mengecat eksterior?

1. Tidak menyesuaikan jenis cat dengan material bangunan

Kebanyakan dinding rumah di Indonesia memang terbuat dari bata dan semen. Sebagian lagi menggunakan bambu, kayu, atau batu alam. Bisa juga eksterior Anda kombinasi antara semen pada bagian dinding, kayu untuk langit-langit, serta aksen dari besi untuk fasad.

Masing-masing jenis material ini membutuhkan jenis cat yang berbeda karena karakternya yang berbeda. Belilah cat yang sesuai dengan peruntukan materialnya. Perhatikan pula Anda lebih suka finishing atau hasil akhir yang mengilap, semi-mengilap, atau matt.

 2. Mengabaikan spesifikasi cat

Karena akan terpapar cuaca, tentu yang paling penting adalah memastikan bahwa cat yang Anda pilih tahan terhadap kondisi cuaca. Oleh karena itu, pilih yang tidak hanya tahan air, tetapi juga tahan panas sehingga tidak mudah retak, tidak gampang mengelupas, memiliki daya rekat yang tinggi, tidak mudah menggelembung, antijamur, antilumut, tidak mudah pudar, dan tahan alkali.

Pada umumnya, cat solvent based atau yang bahan dasar/pelarutnya adalah minyak, lebih pas untuk eksterior ketimbang yang berbahan dasar air (water based). Pada cat berpelarut minyak, air tidak dapat masuk ke dinding karena pori-pori catnya yang sangat sempit, tetapi bisa mengatasi kelembaban di bawah lapisan permukaan cat dengan menguapkannya.

Baca juga : 

3. Pemilihan warna tidak memperhatikan pencahayaan

Mata kita kerap bias akan warna cat karena berbedanya level dan warna pencahayaan antara satu tempat dengan tempat lain. Bisa jadi, ketika Anda melihat warna cat tertentu di toko atau swalayan, warna tersebut jadi bergeser karena pengaruh lampu ruangan.

Agar warna yang dilihat lebih akurat, sebaiknya lakukan pemilihan warna eksterior dengan cahaya alami di luar ruangan. Jika memungkinkan, jangan cuma melihat warna dari katalog, tetapi mintalah sampel warna cat asli yang biasanya sudah ditorehkan di tutup kaleng cat atau lembaran kertas.

Selain itu, pertimbangkan pula paparan cahaya untuk fasad atau bagian eksterior rumah yang ingin Anda cat. Misalnya, terkait ke arah mana dinding atau bagian eksterior itu menghadap. Jika menghadap timur atau barat, paparan sinar matahari relatif lebih tinggi sehingga warna eksterior bisa tampak lebih terang. Kadang kita begitu sensitif akan pergeseran nuansa warna; mungkin kita mau menurunkan sedikit level kecerahan agar nuansa warna yang kita harapkan sesuai dengan ketika cat sudah diaplikasikan.

Jika menghadap timur atau barat, paparan sinar matahari relatif lebih tinggi sehingga warna eksterior bisa tampak lebih terang.

Meski begitu, hati-hati pula menyikapi dimensi bidang eksterior yang akan dicat. Bayangkan sumbu trigonometri x, y, dan z, yaitu x adalah bidang horizontal, y vertikal, dan sumbu z yang mencerminkan kedalaman.

Ketika mengecat, sumbu x dan y seperti dinding akan terkena lebih banyak paparan cahaya sehingga mungkin warna cat tampak lebih terang. Sementara itu, sumbu z seperti bagian langit-langit atau plafon lebih sedikit menerima cahaya, atau bahkan berisiko tampak seperti bayangan, sehingga terlihat lebih gelap. Untuk mengecat sumbu z, untuk warna selain putih barangkali Anda bisa mempertimbangkan untuk memilih gradasi warna yang lebih terang.

4. Membiarkan sisa-sisa cat lama masih menempel

Kesalahan ketika mengecat eksterior lainnya adalah membiarkan sisa cat lama masih menempel. Hal ini jadi masalah, terutama ketika kualitas cat tembok lama tidak bagus.

Jika cukup bagus, boleh saja Anda langsung menimpanya. Ketika cat dinding lama kurang berkualitas dan cat yang baru didobelkan begitu saja, cat baru akan kurang dapat merekat pada dinding.

Oleh karena itu, fungsinya untuk melindungi dari paparan cuaca atau jamur bisa saja jadi sia-sia karena cat baru akan lebih cepat mengelupas. Untuk memastikan cat baru merekat dengan baik, bersihkan permukaan dinding dari cat lama, jamur, atau butiran pasir sebelum mulai mengecat.

5. Tidak memperhatikan cuaca saat mengecat

Pemilihan waktu pengecatan sangat penting. Kebanyakan cat eksterior butuh beberapa jam untuk kering dengan sempurna. Anda tidak ingin proses ini terganggu dengan hujan yang tiba-tiba. Oleh karena itu, mengecat pada musim kemarau relatif lebih aman.

Atau, apabila berencana melakukannya pada musim hujan, perhatikan tren mingguan (apakah akhir-akhir ini kerap hujan dan pada jam berapa hujan biasanya turun) atau cek perkiraan cuaca. Cara lainnya, siasati ini dengan pemilihan cat yang lebih mudah kering. Beberapa jenis cat berbahan dasar solvent sudah dapat menempel dengan sempurna ke dinding dalam waktu 30 menit.