Properti menjadi salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Kenaikan nilai properti pun terbilang cukup tinggi. Apalagi jika properti yang kita miliki berdiri di lokasi strategis. Keuntungan yang didapat pada masa depan bisa berlipat. Namun, tetap saja tidak ada investasi yang bebas dari risiko. Sebelum kita memantapkan diri berinvestasi total di properti, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui.

Modal besar

Investasi properti tidak bisa hanya dengan modal dengkul. Kita perlu menyiapkan dana yang cukup besar untuk membelinya. Meskipun pembelian properti yang berupa rumah, ruko, atau apartemen bisa dengan cara mencicil, uang muka serta biaya administrasi seperti biaya balik nama dan akta notaris membutuhkan dana yang tak sedikit atau mencapai nilai puluhan bahkan ratusan juta. Jadi, butuh modal besar.

 Proses jual lama

Jika kita membutuhkan banyak uang secara cepat, properti kurang pas menjadi solusi. Sebab, jika kita ingin menjual atau menyewakan aset properti, itu butuh waktu yang lama. Kita perlu memasang iklan, menunggu pembeli, melakukan tawar-menawar, dan belum tentu dalam waktu sebulan bisa selesai.

Butuh perawatan

Menjadikan properti sebagai aset bukan berarti kita membelinya dan membiarkan begitu saja. Perawatan secara rutin dan pemeliharaan dibutuhkan agar properti kita terjaga dan tidak rusak. Selain itu, kita perlu mengasuransikan properti untuk mengantisipasi kerugian akibat kejadian tak terduga seperti kebakaran atau gempa bumi.

Baca Juga : Tips Menghindari Kelelahan saat Mudik Berkendara

Investasi jangka panjang

Foto-foto: Shutterstock.com

Properti idealnya dijadikan sebagai investasi jangka panjang dan bukan jangka pendek. Proses administrasi pembelian properti yang membutuhkan waktu atau proses pencicilan properti menjadi salah satu alasannya. Nilainya pun hanya naik sedikit jika Anda menjual properti kurang dari satu tahun.

Dijual utuh 

Properti merupakan jenis investasi dalam bentuk utuh yang tidak bisa dibagi-bagi. Misalnya, jika ingin menjual rumah, kita tidak bisa menjualnya secara per bagian. Begitu juga dengan penjualan apartemen. Berbeda dengan investasi saham misalnya.

Tergantung lokasi

Lokasi memang menjadi kunci sebuah aset properti. Jika properti kita berada di kawasan yang terpencil atau mempunyai keterbatasan akses, jangan heran jika nilainya rendah atau bahkan kurang laku. Demikian pula jika lokasi properti kita di daerah yang rawan banjir. Pembeli pun akan surut ketika meninjau lokasi properti Anda secara langsung.

Meskipun memiliki sejumlah kelemahan, investasi dalam bidang properti tetap saja mampu menjanjikan keuntungan yang tinggi. Selain itu, mempunyai aset properti menjadi kebanggaan tersendiri. Kita juga perlu lebih berhati-hati saat menjalankan investasi properti dan terus mengikuti perkembangan pasar. [*]