Sejarah menceritakan bahwa kemampuan orang-orang Romawi membangun kuil batu besar bermula dari bangsa Etruska. Bangsa ini diperkirakan hidup pada masa 700 Sebelum Masehi hingga 250 Sebelum Masehi. Bangsa Etruska merupakan suku bangsa pertama di Italia bagian utara dan tengah yang membangun bangunan besar dari batu.

Bangsa Etruska belajar dari orang Yunani dan Fenisia untuk membangun kuil batu besar sebagai tempat persembahan dewa-dewi. Saat ini, tidak banyak kuil Etruska yang masih tersisa dan dapat diteliti sebab beberapa bangunan tersebut dibangun dari kayu, tanah liat, dan yang lainnya dihancurkan Romawi ketika menaklukkan Etruska.

Kuil Etruska tidak hanya memiliki beberapa ciri yang mirip dengan kuil Yunani, tetapi juga sejumlah perbedaan. Seperti Yunani, kuil Etruska memiliki ruangan batu yang disebut cella sebagai pusat ruangan. Ruangan itu berdiri di atas platform yang membuatnya berada di atas tanah. Sama seperti Yunani, kuil Etruska memiliki atap dan tiang berpuncak.

Namun, kuil Etruska tiangnya hanya di bagian depan, tidak seperti milik Yunani yang tiangnya ada di semua sisi. Selain itu, platfrom di kuil Etruska juga lebih tinggi, kadang-kadang mencapai dua meter atau lebih. Tangga pada kuil Etruska juga hanya terdapat di bagian depan, sedangkan punya Yunani memiliki tangga di semua sisi. Kuil Etruska biasanya dibangun dari tufa atau travertin dan bukan marmer. Kuil Etruska juga sering dilengkapi dengan patung tanah liat di bagian atapnya.

Ketika bangsa Etruska masih berkuasa di Italia, mereka memperkenalkan arsitektur Asia Barat ke Italia, dan mengajarkannya pada bangsa Romawi. Seiring ditaklukkannya bangsa Etruska oleh Bangsa Latia (Romawi), banyak bangunan bangsa Etruska yang dihancurkan. Namun, keterampilan bangsa Etruska dalam mendirikan bangunan tetap dipertahankan dan dikembangkan oleh bangsa Romawi.

Pada periode Republik, bangsa Romawi banyak melakukan pengembangan pada kota mereka. Mereka membangun saluran air, jalan, dan saluran pembuangan. Forum dan kuil Romawi juga berkembang. Orang-orang juga membuat teater dan colosseum untuk arena unjuk kekuatan para gladiator.

Kaisar pertama Romawi, Augustus Caesar, melakukan banyak perubahan. Dia membangun altar perdamaian, permakaman untuk keluarganya, dan teater batu yang besar untuk pertunjukan drama. Cucu tiri Augustus, Tiberius, membangun ulang kuil Kastor dan Pollux di Forum Romawi.

Yang paling menakjubkan adalah cicit buyut Augustus, Kaisar Nero, yang membangun istana emas atau Domus Aurea. Sisa kemegahan dan kejayaan bangunan ini dapat dilihat di Roma, Italia. [*/ACH]

noted: Kemegahan Bangunan Kuno Romawi Berasal dari Bangsa Etruska