Istana Potala yang termasyhur di Lhasa, Tibet, awalnya merupakan istana yang dibangun oleh pendiri kerajaan Tibet, Songtsan Gampo, pada tahun 637. Sempat terbengkalai karena perang, akhirnya pada 1645, Istana Potala dibangun kembali oleh Dalai Lama V. Proyek utama pembangunan kembali istana itu memakan waktu kira-kira 50 tahun.

Secara arsitektur, Istana Potala yang bertingkat 13 dengan tinggi 110 meter, merupakan struktur batu dan kayu. Tembok istana terbuat dari batu granit, yang paling tebal mencapai 5 meter. Dasar tembok berisi mencapai lapisan batu, di dalam tembok luar diisi cairan besi untuk meningkatkan keutuhan seluruh bangunan dan daya tahan terhadap gempa bumi, sedangkan di atasnya dilengkapi hiasan terbuat dari emas untuk penangkal petir.

Istana Potala terutama terdiri dari Istana Putih di bagian timur sebagai tempat tinggal Dalai Lama, Istana Merah di bagian tengah yang merupakan balairung pemujaan Buddha dan pagoda persemayaman arwah Dalai Lama serta rumah biksu berwarna putih di bagian barat. Di depan Istana Merah, terdapat sebuah tembok putih yang tinggi, tempat menggantungkan permadani besar bergambar Buddha pada hari raya agama.

Walaupun bangunan-bangunan di Istana Potala dibangun pada masa yang berbeda, uniknya seluruh bangunan istana tampak selaras karena dengan cerdik memanfaatkan topografi bukit sehingga mencapai taraf sangat tinggi dalam estetika seni bangunan.

Istana Merah menjadi bagian utama Istana Potala, tempat terdapat balai pagoda arwah Dalai Lama berbagai zaman dan berbagai ruang pemujaan Buddha. Di antaranya yang paling indah adalah balai pagoda arwah Dalai Lama V Losan Jiacuo. Tinggi pagoda 15 meter. Dasarnya berbentuk persegi dan atapnya bundar. Pagoda itu dilapisi emas sebanyak 3.724 kilogram dan bertatahkan lebih dari 15 ribu intan, zamrud, mutiara, giok, dan batu akik. Pada alas pagoda diletakkan berbagai alat untuk upacara sembahyang.

Balairung Barat adalah ruang pagoda arwah Dalai Lama V, merupakan balairung yang terbesar di Istana Merah, di dalamnya terdapat 48 tiang kayu yang besar setinggi 6 meter. Di Balairung Barat itu terdapat patung-patung Buddha serta binatang-binatang seperti singa dan gajah yang terbuat dari kayu. Pada 1994, istana tempat tinggal Dalai Lama ini telah menjadi salah satu bangunan bersejarah yang masuk dalam Daftar Warisan Alam dan Kebudayaan Dunia UNESCO. [*/ACH]

noted: istana di ketinggian 3.700 meter