Bosan dengan gaya interior rumah atau baru beli rumah dan ingin mendekorasi rumah agar tampil berbeda? Coba gunakan gaya bohemia.

Apa itu gaya bohemia? Gaya bohemia diambil dari gaya berbusana yang punya ciri khas seperti pakaian longgar berwarna-warni. Gaya ini menawarkan kesan bebas dan santai. Sebagaimana arti bohemian itu sendiri—seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia—yakni orang yang hidup bebas seperti kebanyakan seniman.

Nah, kesan santai dalam menjalani hidup ini juga bisa diterapkan pada desain interior rumah kita. Hasilnya, meskipun belum biasa, gaya bohemia atau kerap disingkat boho juga mampu menghadirkan suasana yang keren pada ruangan-ruangan rumah.

Tidak ada patokan baku yang harus kita lakukan untuk menerapkan gaya ini pada interior. Boho juga tidak menuntut sesuatu yang mewah atau eksklusif. Kita malah bisa memanfaatkan barang-barang di rumah untuk dijadikan komponen yang mempercantik rumah.

Inilah beberapa bagian rumah yang bisa didekorasi bergaya bohemia.

1. Dinding

Meski tanpa perabotan yang mahal, nilai seni menjadi keunggulan tatanan rumah bergaya bohemia. Melalui gaya bohemia, kita punya kebebasan saat menata rumah, tetapi sentuhan seni juga jangan dilupakan, ya.

Misalnya, untuk dinding. Kita bisa memajang lukisan yang temanya bukan tentang alam atau manusia, melainkan abstrak. Bahkan, kita bisa memajang beberapa lukisan sekaligus dalam satu bidang dinding. Selain itu, justru memasang cermin dengan berbagai motif pigura pada satu dinding.

Beranikan diri untuk “menempelkan” benda-benda tidak biasa seperti piring-piring bermotif unik, patchwork, rangkaian manik-manik, atau lampu-lampu kecil yang dijalin bak rantai. Kita bisa memanfaatkan benda-benda di rumah, seperti potongan kain perca yang dijalin menjadi patchwork untuk hiasan dinding.

2. Lantai

Untuk lantai, kita bisa menggunakan karpet sebagai penutupnya. Hindari motif yang terkesan modern seperti geometris. Untuk itu, kita bisa menggunakan karpet yang lebih kaya warna atau malah menerapkan nuansa-nuansa pasir.

Bohemia identik dengan warna-warna dalam kelompok cokelat, seperti cokelat susu atau cokelat gelap; dan kelompok warna merah seperti jingga, merah bata, dan merah marun. Sebagai paduan, warna putih, biru, hijau, dan nuansa lainnya seperti warna pastel juga bisa dicoba.

Sebagai aksesori, kita bisa memanfaatkan benda-benda yang tidak terpakai di rumah. Misalnya, botol-botol bekas, tangga yang sudah tidak digunakan, atau barang-barang peninggalan nenek. Kita pun juga bisa menggunakan benda-benda kuno sebagai penghias ruangan.

Baca juga : 

3. Penerangan

Bagaimana dengan penerangan dalam ruangan? Kita bisa mengoptimalkan pencahayaan alami dari sinar matahari saat siang hari. Caranya, membuat bukaan yang lebar pada ruangan melalui jendela atau kaca.

Sedangkan saat malam hari, kita bisa mengaplikasikan penerangan yang lebih hangat untuk beberapa ruangan. Misalnya, kuning pucat atau kemerahan untuk ruang tidur. Sebaiknya pilih desain lampu yang bergaya klasik atau sederhana dengan menggunakan bahan rangka lampu yang alami.

4. Tanaman

Segala sesuatu yang alami memang menjadi ciri khas boho. Perabotan kayu yang berpelitur (tanpa cat warna tertentu) juga menjadi salah satu identitas yang menegaskan karakter boho. Termasuk penerapan bahan-bahan alami untuk unsur dekorasi lainnya.

Agar ruangan tampak lebih hidup dan kesan alami menonjol, jangan ragu untuk meletakkan tanaman hidup dalam ruangan. Pilih tanaman sederhana yang bisa bertahan dalam ruangan dan tidak membutuhkan banyak sinar matahari. Kita bisa meletakkan tanaman hias dengan pot beserta alasnya di sejumlah sudut ruangan.

Satu hal yang perlu diperhatikan, meski bohemia identik dengan gaya yang bebas, kita tetap perlu memperhatikan keserasian perabotan dengan latar ruangan. Tatanan yang rapi juga akan mendongkrak daya tarik ruangan.

Faktor kebersihan juga penting. Lebih-lebih bila kita banyak menggunakan perabotan kayu atau benda-benda antik dalam ruangan. Barang-barang semacam ini banyak membutuhkan perhatian agar tidak terkesan “berantakan”. [*]