Siang itu cuaca cukup terik. Walaupun suhu di luar panas, hawa dalam ruangan terasa nyaman. Padahal, ruangan tak dipasang AC maupun kipas angin. Hal ini yang dirasakan ketika berkunjung ke Sinar Mas Land (SML) Plaza BSD, Selasa (11/10).
Bagian lobi menjadi salah satu daya tarik gedung ini. Sebuah lobi biasanya identik dengan pintu masuk tertutup kaca dan AC berkapasitas besar. Namun, di gedung ini lobi dibuat terbuka. Di bagian tengah terdapat tangga berbentuk spiral yang menjadi favorit para pekerja untuk naik hingga lantai 5.
Kunci nyamannya suhu dalam ruangan ternyata ada di banyaknya ventilasi yang natural. Hal ini membuat aliran udara segar masuk dari berbagai penjuru. Head of Office Buildings BSD Area SML Plaza Yanto Suryawan menuturkan, gedung ini didesain dengan analisis Computational Fluid Dynamics untuk melihat berapa aliran udara yang masuk dan suhu yang diinginkan.
“Rata-rata gedung di Green Office BSD, termasuk SML Plaza BSD, dibuat menghadap utara-selatan. Hal ini bertujuan agar gedung mendapatkan sinar matahari yang cukup dan hawa yang nyaman,” ungkap Yanto.
Building Manager Green Office Park 9 Erwan Setyawan menuturkan, sebuah gedung rata-rata menghabiskan 60 persen daya listriknya untuk AC. Untuk menghemat, beberapa ruangan di gedung ini tak menggunakan AC. Contohnya, di bagian lobi tengah dan toilet. Sebagai gantinya, dibuat banyak ventilasi natural untuk angin. Selain itu, di beberapa sisi gedung diberi banyak shading kanopi kecil.
“Penggunaan shading di gedung prinsipnya seperti bagian lidah di topi yang berfungsi mengurangi efek sinar matahari langsung. Berkat bantuan shading, sinar matahari dari luar terpantulkan sehingga yang masuk day light yang nyaman,” ungkap Erwan.
Untuk mengurangi panas, gedung ini menggunakan jenis kaca double glass. Model kaca ini akan memerangkap sinar matahari yang masuk. Hal ini membuat kaca di bagian dalam tetap dingin walaupun kaca di luar panas. Gedung ini juga menggunakan prinsip micro climate agar angin yang masuk terasa sejuk. Mereka membangun danau, pepohonan, dan kolam-kolam di area Green Office BSD.
“Danau ini akan mereduksi suhu udara dari 36 derajat celsius menjadi 34 derajat celsius. Setelah itu, angin akan berembus melewati pepohonan sehingga tereduksi kembali menjadi 32 derajat celsius. Sebelum masuk ke gedung, angin melewati banyak kolam sehingga tereduksi kembali. Jadi, suhu yang masuk ke gedung berkisar di angka 28 derajat celsius,” ujar Erwan.
Yanto menambahkan, sebuah gedung perkantoran biasanya dinilai energy efficiency index-nya (EEI). Standar untuk kawasan Asia Tenggara termasuk Australia, yaitu sekitar 240 KWh per meter persegi per tahun. Gedung SML Plaza BSD tercatat memiliki EEI 126 KWh per meter persegi per tahun. Semakin rendah EEI, semakin baik gedung yang dihuni.
Sesuai konsep modern tropikal, banyak area gedung yang ditanami penghijauan. Di area belakang gedung, kita akan menjumpai taman yang cukup luas. Di tengah-tengahnya terdapat kolam besar dengan air mengalir. Di samping kolam, ada air mancur yang indah. Sungguh menyejukan mata.
Tak hanya di luar, pekerja pun dimanjakan tumbuhan hijau yang berada di balkon setiap lantai. Bahkan, khusus di lantai 5 ada roof garden cukup luas, bentuknya setengah lingkaran dengan sejumlah bangku yang nyaman. Tempat ini menjadi favorit pekerja untuk rapat atau berkumpul bersama rekan.
Selain itu, tersedia sensor CO2 di beberapa ruangan yang berfungsi mendeteksi kadar karbon dioksida. Jika CO2 terlalu tinggi, alat ini akan bekerja mengalirkan udara segar. Tersedia juga sensor CO di tempat parkir yang akan mengalirkan udara segar ketika karbon monoksida terlampau tinggi.
“Berkat inovasi yang dilakukan, SML Plaza BSD meraih beberapa penghargaan, seperti ASEAN Energy Awards 2013-2014, FIABCI International Awards, dan Asia Pacific Property Awards. Bagi kami, konsep hijau gedung tak hanya bicara energi yang dihemat, tetapi bagaimana membuat penghuni bisa lebih sehat,” pungkas Yanto. [INO JULIANTO]
foto: Egbert Siagian
noted: Inspirasi Ventilasi Natural