Bagaimana cara untuk mulai berbisnis? Dengan bermimpi. Hal itu terbukti berhasil pada banyak orang, termasuk dua orang muda yang menginisiasi usaha di bidang furnitur dan aksesori rumah. “Kami ingin mencerahkan suasana di rumah-rumah,” tutur salah satu penggagasnya, Andrew Thomas Kading (25), Jumat (2/10).

Mimpi itu pula yang membuat bisnis yang mereka gagas dinamai Vivaci Living. Dalam bahasa Italia, vivaci berarti cerah. Cita-cita itu lantas terejawantah dalam produk-produk mereka. Usaha mereka memproduksi beragam furnitur seperti sofa, bangku, meja, nakas, rak, kursi serta sejumlah aksesori rumah. Karakter furnitur yang mereka buat sederhana, ringan, berkelas, membuat orang merasa nyaman, bahkan terinspirasi oleh bentuk dan pilihan warnanya.

Lia Yuliana (25), partner Andrew sekaligus desainer di balik produk-produk Vivaci Living bercerita, mereka mengumpulkan referensi dari sekitar. Ide itu bisa muncul kapan saja. “Dari dulu kalau lihat sesuatu biasanya aku merenung tentang apa yang bisa kubuat dari material itu,” ujar Lia.

Berkuliah di jurusan desain produk membuat Lia menyadari, mendesain furnitur adalah passion-nya. Informasi-informasi yang didapatnya lewat internet dan pameran-pameran furnitur di luar negeri yang dikunjungi Lianya memperkaya pemahaman mereka soal perabot.

Gaya Skandinavia dipilih untuk produk-produk mereka. Gaya ini menonjolkan keeleganan yang muncul dalam kesederhanaan bentuk dan warna. Selain karena Andrew dan Lia menyukai karakter furnitur Skandinavia, mereka juga memilih untuk menghadirkan gaya tersebut karena setahun lalu, ketika usaha mereka mulai bergulir, belum banyak produsen yang melempar produk semacam ini ke pasar.

“Orang butuh pilihan untuk menentukan produk seperti apa yang sebenarnya mereka mau. Waktu orang-orang ke sini, suka produk kami, dan lalu bilang ‘Nah, ini yang saya cari-cari’, saya merasa senang sekali,” tutur Andrew.

Gaya Skandinavia itu kadang dipadukan dengan industrial yang banyak menggunakan metal atau mid-century. Pada gaya mid-century, impresi klasik masih tertangkap pada produk. Pada sofa misalnya, gaya ini memperlihatkan sandaran tinggi dengan lengkungan.

Penggunaan metal yang berpadu apik dengan kayu juga kita temukan, misalnya pada Johny Coffee Table. Meja ini terbuat dari kayu jati yang diberi finishing rustic. Keunikan utamanya terletak pada kaki meja yang berbentuk roda dari besi hitam. Selain menciptakan kesan tak biasa pada ruangan, meja ini juga menjadi begitu fleksibel untuk dipindah-pindahkan. Kita tinggal mendorongnya.

 

Riset dan produksi

Produk-produk yang kini terlihat bagus di showroom mereka di bilangan Alam Sutera itu tentu saja mulanya hanyalah kayu gelondongan, busa, atau besi mentah. Tangan-tangan para tukang di daerah Godean, Yogyakarta, yang mengonkretkan desain yang telah dibuat Lia dan Andrew.

“Kami ambil kayunya dari Perhutani di Jawa Tengah. Ada kayu jati, mindi, mahoni, atau sungkai,” kata Lia. Sambil memperlihatkan beberapa kursi yang dibuat dengan kayu sungkai, Andrew menjelaskan, kayu sungkai sekarang sedang diminati karena warnanya yang muda dan enak dilihat. Menciptakan kesan furnitur lebih ringan.

Transfer ide dari desainer ke tukang tak selalu berjalan mulus. Bayangan desainer tak jarang berbeda dengan hasil akhir yang dibuat tukang. “Bahkan, produk yang sudah jadi pun, dengan material-material yang sudah dipilih dan perhitungan yang tepat, kadang terasa berbeda dengan apa yang kami bayangkan pada awalnya. Kami kadang harus membongkar kain sofa karena rasa warnanya berbeda dengan yang diinginkan,” ujar Andrew.

Oleh karena itu, proses membuat prototipe memakan waktu paling lama sampai akhirnya ditemukan standar untuk sebuah produk. “Tapi kalau jadinya persis dengan bayangan atau bahkan lebih bagus kami jadi senang sekali,” kata Lia riang.

Sambil terus berproduksi, mereka terus memperluas mimpi. Mereka ingin suasana cerah karena furnitur yang mendukung itu tak hanya hadir di Indonesia, melainkan juga luar negeri. Mereka pelan-pelan membangun jaringan untuk bisa mengekspor produknya. Semoga mimpi ini pun menemukan jalannya. [NOV]

noted: Hadirkan Kehangatan Lewat Furnitur