Jika memiliki sebuah rumah, gaya interior apa yang akan Anda pilih? Menggunakan interior bernuansa khas negara lain bisa jadi membuat Anda seolah berkelana ke negara tersebut.
Perkembangan desain interior rumah semakin berkembang. Membanjirnya informasi melalui internet membuat banyak arsitek dan pemilik rumah memiliki banyak referensi untuk bisa menerapkan sesuatu yang berbeda di dalam interior rumah.
Saat ini, gaya interior rumah tidak lagi berkutat pada genre minimalis, Art Deco, atau klasik saja, tetapi juga mengacu pada satu negara atau kawasan tertentu, misalnya negara di Skandinavia, kolonial Belanda, atau Jepang. Setiap interior dari sebuah negara pastilah memiliki keunikan.
Salah satu desain interior yang mendunia adalah gaya Skandinavia, yang cukup populer di kalangan arsitek di berbagai negara termasuk Indonesia. Masuknya beberapa perusahaan penjual furnitur khas Skandinavia turut andil memopulerkan gaya ini. Skandinavia sendiri mencakup beberapa negara, antara lain Norwegia, Denmark, Eslandia, dan Finlandia.
Interior Skandinavia biasanya mengedepankan warna netral seperti abu-abu muda dan putih. Warna netral ini dipilih karena memberikan kesan ruangan tampak luas dan elegan. Inilah yang membuat gaya Skandinavia menjadi modern. Interior Skandinavia juga menonjolkan jendela kaca yang lebar, hal ini karena di wilayah tersebut matahari penting bagian kehidupan masyarakat. Matahari merupakan penghangat alami di tengah suhu yang dingin. Selain itu, orang Skandinavia senang dengan pemandangan halaman dengan yang punya banyak tumbuhan. Jendela besar memungkinkan hal tersebut.
Gaya interior Skandinavia juga menekankan pada fungsi furnitur. Bentuknya tidaklah pada ukuran, tetapi kebutuhan. Cara seperti ini membuat gaya Skandinavia menjadi cocok untuk masyarakat urban sekarang yang lebih menekankan pada fungsi. Namun, bukan berarti bentuk furniturnya menjadi biasa saja. Justru, karena bentuknya sederhana, furnitur khas Skandinavia didesain minimalis yang menonjolkan khas masyarakat urban.
Beda lagi dengan interior khas Amerika. Orang Amerika kebanyakan membangun rumah dengan kaca yang terbagi tiga simetris. Hal ini karena dianggap cahaya yang masuk ke dalam rumah dapat terpancar dengan baik. Desain khas Amerika identik dengan tekstur kayu cokelat, putih, atau abu-abu kehitaman. Desain Amerika pun cukup fleksibel. Beberapa desain Amerika sering dipadukan dengan gaya minimalis yang memang masih menjadi tren interior sekarang ini.
Bicara soal interior minimalis, mungkin kita memang seharusnya melihat ke Jepang. Negeri Matahari Terbit ini memang menjadi negara yang kuat dalam penggunaan gaya minimalis dalam interior rumah.
Beberapa karakter dalam gaya minimalis Jepang sangat kuat. Salah satunya, mengedepankan unsur alam. Beberapa interior Jepang sering menggunakan bahan dari alam, mulai dari batu, kayu, hingga bambu. Tidak hanya bahan, gaya Jepang juga menggunakan pewarnaan khas alam, misalnya cokelat yang menyimbolkan pada kayu.
Dalam interior Jepang, bentuk yang susah dibuat biasanya sukar ditemui. Misalnya, bulat atau segitiga, atau bentuk tak lazim lainnya. Kebanyakan gaya minimalis Jepang lebih banyak berupa kotak atau kubus. Hal ini terlihat pada unsur jendela dan pintu gesernya. Bahkan, ornamen di pintunya pun minimalis dan berbentuk kotak.
Terakhir, gaya interior Jepang biasanya dilengkapi dengan furnitur yang juga minimalis. Kesederhanaan dengan warna yang tidak menonjol, layaknya gaya Skandinavia, sering terlihat di gaya interior Jepang. Selain itu, dalam satu ruangan, biasanya furniturnya tidak banyak. Hal ini karena mengacu pada kesadaran orang Jepang yang negaranya rawan terjadi bencana alam seperti gempa bumi. Minim furnitur bisa mengurangi risiko celaka pada penghuninya.
Jadi, gaya interior apakah yang akan Anda gunakan? [*/VTO]
foto: shutterstock
noted:Â Eskapisme Minimalis dalam Rumah