Ramah lingkungan menjadi isu penting dalam segala aktivitas manusia masa kini. Segala upaya pun diharapkan dapat menerapkan tindakan ramah lingkungan, seperti halnya pembangunan rumah. Uniknya di Indonesia, tepatnya di Bandung, hadir sebuah rumah yang tersusun dari botol bekas.

Dengan menerapkan konsep green design, Ridwal Kamil, seorang arsitek dan Wali Kota Bandung (2013-2018) menyusun dinding rumahnya yang terletak di Jalan Cigadung Selatan, Bandung, dari 30.000 botol bekas. Rumah yang 60 persen materialnya dibangun dari botol kaca bekas ini mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009 yang diselenggarakan Building Construction Information (BCI) Asia.

Ide untuk membuat rumah dari botol minuman berenergi ini berawal dari pengamatan Ridwan ketika melihat pekerja bangunan yang mengerjakan rumahnya minum minuman berenergi. Menurut Ridwan, daripada menjadi sampah, lebih baik botol-botol tersebut dimanfaatkan saja. Apalagi warnanya cokelat, senada dengan warna kayu.

Untuk membangun rumahnya yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi ini, Ridwan menghabiskan 30.000 botol bekas dan dibangun selama 2 tahun. Kelebihan rumah botol itu tidak memerlukan cahaya lampu pada siang hari. Sumber cahaya cukup dari matahari yang menembus dinding-dinding botol. Bahkan, pada siang hingga sore, para penghuni rumah sering menikmati permainan cahaya matahari yang memantul pada botol-botol. Cahayanya berpendar, ada yang masuk botol, ada yang masuk ke celah-celah botol, dan ada yang terpantul.

Bentuk rumah botol didesain memiliki dua sayap, yakni sayap depan dan belakang. Di bagian tengah rumah terdapat sebuah taman. Desain ini sengaja untuk bisa menangkap sinar matahari lebih banyak. Akibatnya, cahaya matahari bisa masuk dari tiga sisi rumah.

Bentuk bangunan yang memiliki dua sayap juga membuat udara mengalir bebas. Oleh karena itu, rumah tersebut lebih mengandalkan udara alami ketimbang alat pendingin. Udara panas di luar juga tidak membuat gerah di dalam. Radiasi panas terperangkap di dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah.

Dengan dinding yang terbuat dari kaca tersebut, sinar matahari menjadi lebih mudah masuk sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari. Selain ramah lingkungan, pemanfaatan botol bekas ini menjadikan rumah hemat energi dan mengurangi pemanasan global. [*/ACH]

noted: dinding rumah dari 30.000 botol bekas

foto: kompas/Arbain Rambey