Diabetes tidak mengenal usia. Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa terserang penyakit ini, sebab kasusnya juga banyak ditemukan pada anak-anak. Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat dibanding 2010.
Data dari IDAI mencatat 1.645 anak Indonesia telah mengidap diabetes pada 2023. “Jumlah ini meningkat 70 kali dari data di 2010 lalu,” jelas Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi.
Penyebab diabetes pada anak
Diabetes terbagi atas 2 jenis, yaitu tipe-1 dan tipe-2. Tipe-1 terjadi karena pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup bagi tubuh. Sementara itu, tipe-2 disebabkan oleh gangguan kerja pada insulin diikuti dengan kerusakan sel pankreas.
Penelitian IDAI menyebutkan bahwa anak-anak umumnya terserang tipe-1. Faktor genetik adalah penyebab utamanya karena diabetes merupakan salah satu penyakit yang bisa menurun antargenerasi. Selain kecenderungan genetik, tipe-1 bisa terjadi karena faktor lingkungan dan imun.
Berbeda dengan tipe-1, tipe-2 justru lebih erat kaitannya dengan gaya hidup. Penyakit yang muncul akibat dari gaya hidup tidak sehat akan memicu diabetes, seperti obesitas, hipertensi, diet ekstrem, merokok, dan aktivitas fisik yang minim.
Upaya pencegahan pada anak
Sulit dilakukan pencegahan pada tipe-1 karena kita tidak bisa memilih akan lahir dari keturunan seperti apa. Namun, diabetes tipe-2 pada anak masih dapat dicegah. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan.
- Menjaga berat badan tetap ideal. Diabetes tipe-2 sangat mudah menyerang anak-anak dengan berat badan lebih. Jika anak Anda ternyata memiliki berat badan melebihi batas normal, cobalah melakukan diet yang seimbang. Jangan terapkan diet yang terlalu ekstrem karena akan mengakibatkan masalah lain.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Vitamin yang terkandung dalam buah dan sayur dipercaya dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Akan jauh lebih baik bila Anda menyiapkan sendiri makanan untuk anak Anda, sehingga segalanya akan lebih terkontrol.
- Kurangi konsumsi minuman manis dan bersoda. Cukup sulit meminta anak untuk menjauhi makanan dan minuman manis karena kemasan yang disuguhkan menarik perhatian mereka. Solusinya, Anda bisa membatasi si kecil mengonsumsi minuman manis dan bersoda hanya pada akhir pekan, Sabtu atau Minggu saja. Ini pun sebaiknya tidak lebih dari 1 botol kecil.
- Aktif bergerak. Berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari bisa meningkatkan kadar insulin dan menurunkan kadar gula dalam darah. Latih anak berjalan kaki di sekitar rumah untuk membiasakan diri berolahraga secara perlahan.
Baca juga: 5 Cara Simpel Kurangi Konsumsi Gula untuk Hidup Lebih Sehat