Anak-anak tengah menikmati liburan, baik di rumah maupun berkunjung ke rumah saudara. Inilah saat yang tepat untuk memperbaiki penampilan rumah kita karena tak mengganggu kegiatan belajar anak.
Memperbaiki wajah rumah tak harus merombaknya secara total. Kita bisa mengecatnya saja atau mengatur ulang tata letak perabotannya. Kalaupun harus menambah ruangan atau melakukan renovasi yang besar, kita harus mempertimbangkan pekerjaan itu dapat selesai sebelum anak-anak masuk sekolah.
Bila anak-anak menghabiskan liburnya di rumah, kita bisa mengajaknya “bermain” menata kembali rumah kita. Misalnya, ajaklah anak-anak berkunjung ke supermarket bangunan untuk berbelanja kebutuhan renovasi.
Di supermarket bangunan, segala jenis material bangunan tersedia dan disusun secara tematik. Hal ini dapat membantu mengenalkan anak-anak pada berbagai jenis material bangunan dan penggunaannya. Suasana di supermarket bangunan juga relatif lebih nyaman dan aman bagi anak-anak.
Bisa pula kita mengajak anak-anak pergi ke toko yang khusus menjual cat. Selain mengenal beragam jenis warna dan bahan dasar cat, anak-anak dapat bertanya tentang sejumlah perbedaan pemakaian cat, seperti cat untuk dalam ruangan dan luar ruangan.
Setelah anak-anak dikenalkan dengan berbagai jenis material bangunan, saat di rumah, libatkan juga mereka dalam proses perbaikan. Tentu dengan kegiatan yang sederhana dan aman, seperti memindahkan perabotan. Yang jelas, jangan berikan kegiatan yang bersentuhan dengan kelistrikan.
Bila anak-anak sudah pantas untuk mendapat kamar tersendiri, kita bisa membantu mereka untuk mengatur tata letak barang-barang kebutuhannya. Berikan kesempatan agar anak-anak dapat berkreasi dengan kamarnya.
Yang perlu diperhatikan, sebaiknya Anda jangan meletakkan televisi atau komputer di kamar anak-anak agar tak mengganggu aktivitas belajar dan istirahat mereka. Kedua perangkat tadi cukuplah diletakkan di ruang keluarga atau tempat yang mudah diawasi.
Jangan lupa, berilah pengertian pada anak-anak benda-benda atau perabotan yang lama mungkin masih dapat digunakan sehingga jangan mudah membuangnya. Dengan demikian, renovasi kita lebih hemat dan ramah lingkungan. [TYS]
foto: shutterstock