Sepuluh tahun lalu, profesi sebagai konsultan mungkin bukan pilihan profesi yang favorit. Orang mungkin lebih memilih sebagai akuntan, dokter, arsitek, atau profesi lain yang jamak. Namun, sekarang menjadi konsultan bisa menjadi pilihan yang menarik.

Aqmarina Awalianti (21) salah satunya. Perempuan yang akrab disapa Antik ini bekerja sebagai konsultan dengan posisi sebagai junior consultant di sebuah perusahaan brand consultant bernama dbrandcom. Mungkin profesi ini sudah cukup dikenal masyarakat. Kebanyakan orang melihat bahwa pekerjaan profesi ini adalah memberikan saran dan cara untuk meningkatkan penjualan produk merek tertentu pada sebuah perusahaan. Namun, ternyata tidak semudah itu.

Antik mengatakan, peran brand consultant sebenarnya cukup luas. Yang yang utama adalah memberikan jasa konsultasi mengenai strategi branding perusahaan. “Sebagai brand consultant, saya harus menyusun dulu identitas merek (brand identity). Setelah itu, baru menyusun strategi jangka panjangnya. Saya juga harus berkolaborasi dengan tim internal perusahaan seperti bagian pemasaran untuk meningkatkan performa merek,” ucap perempuan kelahiran Surabaya ini.

Komunikasi merupakan kunci dari profesi ini. Setidaknya itulah yang digambarkan oleh Antik. Konsultan merek dibutuhkan guna mengarahkan sebuah merek ke arah yang tepat sehingga memunculkan persepsi yang baik di benak konsumen. Harapannya, tentu saja mencapai loyalitas konsumen.

“Brand consultant berpikir secara outside-in sehingga mampu memberikan rekomendasi terbaik agar ekuitas sebuah merek (brand equity) kuat. Orang tidak hanya ingat namanya, tetapi juga melakukan aksi untuk terus menggunakan atau membeli produk tersebut. Dampaknya tentunya pada peningkatan pertumbuhan volume penjualan,” ujarnya.

Untuk menjadi brand consultant, kemampuan komunikasi mutlak harus dimiliki, apalagi pengetahuan akan komunikasi pemasaran. Antik, misalnya, dia setidaknya harus datang ke beberapa kegiatan komunikasi pemasaran perusahaan yang biasanya dilakukan oleh beberapa agensi. “Nah, di sinilah brand consultant berperan menjaga koordinasi dan kolaborasi dengan agensi agar bisa diatur dengan baik. Tujuannya, aktivitas agensi itu bisa obyektif dan pesan yang diinginkan perusahaan bisa sampai kepada konsumen,” ucapnya. [VTO]

foto: Aqmarina Awalianti