Hidroponik merupakan metode menanam dengan air tanpa menggunakan tanah. Metode ini bertumbuh begitu pesat di sektor agrikultur. Ke depannya, bisa saja cara bertanam hidroponik lebih mendominasi dibanding metode pertanian konvensional. Ada banyak alasan kita perlu mengembangkannya. Berikut penjelasannya.
Apa itu hidroponik?
Hidroponik merupakan metode bercocok tanam yang menggantikan tanah dengan air. Alih-alih menanam tanaman di tanah atau bahkan di tempat tidur yang diisi dengan tanah, hasil hidroponik tumbuh dengan akar yang menggantung di dalam air. Para petani kemudian menambahkan nutrisi ke dalam air untuk memberi makan tanaman dan memastikan mereka memiliki segala yang dibutuhkan untuk berkembang.
Manfaat bercocok tanam dengan metode hidroponik
Banyaknya orang yang mempraktikkan hidroponik tidak lepas dari berbagai manfaat yang membuat metode pertanian ini sangat menarik. Berikut beberapa di antaranya.
Tanpa tanah
Metode hidroponik tidak menggunakan tanah dalam proses pertumbuhannya. Tanaman tumbuh dengan pH seimbang, mendapatkan nutrisi yang cukup, dan menyerap air yang kaya akan oksigen langsung melalui akarnya.
Hemat air
Pertanian hidroponik diklaim menggunakan 90% lebih sedikit air dibandingkan dengan pertanian tradisional yang menggunakan tanah sebagai media tanam. Sistem hidroponik dapat mendaur ulang air secara efisien, mengurangi pemborosan akibat penguapan dan aliran. Ini juga meminimalkan kontaminasi air oleh pestisida dan pupuk kimia.
Hemat lahan
Dengan menggunakan hidroponik, kita dapat menanam empat kali lebih banyak tanaman dibandingkan dengan pertanian tradisional, meskipun lahan yang digunakan tetap sama. Dengan menumpuk tanaman secara vertikal, jumlah tanaman yang dapat ditanam dalam ruang yang sama menjadi lebih banyak.
Lebih cepat panen
Tanaman yang ditanam dengan hidroponik dapat dipanen dua kali lebih cepat daripada pertanian tradisional. Hal ini dikarenakan pengaturan yang lebih tepat mengenai takaran air, nutrisi, dan oksigen.
Tanpa bahan kimia
Metode hidroponik memungkinkan pertanian tanpa penggunaan pestisida atau herbisida. Ini memiliki dampak positif pada lingkungan karena mengurangi paparan bahan kimia berbahaya.
Tidak dipengaruhi cuaca
Hidroponik memungkinkan panen yang dapat diprediksi sepanjang tahun, tanpa terpengaruh oleh cuaca atau iklim. Hal ini membantu mengatasi masalah ketidakpastian yang seringkali dihadapi petani tradisional akibat faktor cuaca yang tidak dapat diprediksi.
Lebih efisien
Dibandingkan dengan pertanian berbasis tanah yang membutuhkan banyak tenaga kerja, hidroponik memerlukan tenaga kerja lebih sedikit. Meskipun tetap membutuhkan pekerjaan manusia, fasilitas yang kompak memungkinkan tugas-tugas ini diselesaikan dengan lebih efisien.
Hasil produksi berkualitas tinggi
Banyak orang mungkin menganggap makanan hidroponik memiliki rasa yang kurang kaya dan kurang nutrisi. Namun, di tingkat komersial, tanaman hidroponik cenderung menghasilkan hasil yang lebih berkualitas daripada tanaman berbasis tanah. Kontrol lingkungan yang cermat dan nutrisi yang seimbang secara ilmiah menghasilkan tanaman yang tidak terkontaminasi oleh polusi, pestisida, dan kontaminan lainnya.
Mengurangi rantai distribusi
Salah satu kesulitan terbesar dalam rantai pasok makanan adalah jarak tempuh dari daerah pedesaan tempat tanaman diambil hingga ke rak toko. Hidroponik memungkinkan pertumbuhan makanan segar dalam jarak dekat dengan konsumen, memotong rantai distribusi sehingga menjadi lebih pendek.
Dengan keuntungan-keuntungan ini, metode hidroponik menawarkan solusi yang menarik dan berkelanjutan untuk pertanian modern. [NOV]
Sumber: HydroponicMicroFarms.com
Foto Shutterstock.