Secara ritual, sebenarnya sama saja. Setelah malam terakhir Ramadhan, setiap muslim bersiap untuk melakukan shalat eid. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan merayakan bersama keluarga dengan makan bersama.
Namun, setiap negara ternyata memiliki tradisi hari raya Idul Fitri lainnya yang menarik untuk diketahui.
Tradisi hari raya Idul Fitri di negara lain
Dari sembahyang di pinggir pantai, festival warna warni, hingga makan-makanan manis, tradisi hari raya Idul Fitri tersebut punya makna yang berbeda-beda.Untuk itu, mari kita lihat tradisi yang unik tersebut berdasarkan negaranya.
1. Turki
Di Turkiye, tradisi hari raya Idul Fitri dirayakan dengan penganan manis. Istilah Ramadhan Bayram ini muncul saat periode Ottoman berkuasa. Bagi orang Turkiye, Fitr berarti “untuk berbuka puasa”, juga dimaknai sebagai fitr alms atay fitre yang mewajibkan orang kaya muslim untuk berbagi. Ini juga dikenal dengan kata “şükür” yang artinya sedekah.
Berdasarkan mitos, kata itu dalam perjalananya menjadi “ÅŸeker” yang artinya manis. Mitos lainnya menyebut, festival manis itu berdasarkan tradisi masyarakat memulai hari raya Idul Fitri dengan makan kurma dan permen.
Jadi, masyarakat Turkiye selesai dari shalat Eid akan mengunjungi orang yang lebih tua, mencium dan sungkem sebagai buadaya menghormati mereka. Kemudian, mereka menyantap makanan tradisional manis, antara lain baklava, Şekerpare, halva, dan tulumba.
Perayaan makan manis ini juga dilakukan di Irak, Yaman, dan Arab Saudi.
2. Uni Emirat Arab (UAE)
Negara Islam yang sangat maju ini sudah mempersiapkan diri sebelum Ramadhan dijelang. Tradisi orang-orang di sana adalah mendekorasi rumahnya.
Mereka menggantungkan berbagai permadani dan spanduk berwarna pelangi di luar rumah mereka. Ini telah menjadi tradisi turun temurun di sana.
Di UAE juga banyak pendatang yang merayakan di sana, tetapi jauh dari keluarga. Untuk itu, pemerintahnya juga menghias taman dan mengadakan acara bagi mereka.
Selain itu ada tradisi menghias tangan perempuan dewasa dan anak dengan henna. Tradisi ini punya makna kesembuhan dan kecantikan. Tidak hanya itu, tradisi baik lainnya adalah berbagai dengan orang tidak mampu.
3. Eslandia
Negara yang satu ini ternyata memiliki tradisi ramadhan juga dan terbilang unik. Fenomena tengah malam yang sangat singkat membuat muslim di sana harus berpuasa hingga 22 jam sehari selama ramadhan.
Maka itu, sebenarnya mereka punya pilihan mau mengikuti waktu Arab Saudi atau tidak. Namun, banyak yang memilih tidak. Justru karena tantangan itu, perayaan hari raya Idul Fitri di sana sangatlah istimewa.
Mereka biasanya berkumpul membawa ragam makanan di masjid yang ada di kota Reykjavik. Makanan seperti makanan Mesir, Indonesia, dan Eritrea menjadi inspirasi untuk disantap. Di sana, mereka saling bercengkerama dan bertukar kado dengan teman dan keluarga.
4. Selandia Baru
Setelah melakukan shalat Eid, komunitas muslim bergegas untuk berkumpul dan bersantap ria. Di sana mereka saling berbagi makanan tradisional dari budayanya dan bertukar hadiah.
Saat ini, di beberapa kota seperti Auckland, Wellington, dan Christchurch, perayaan Idul Fitri sudah dikenal masyarakat. Biasanya juga diadakan festival mulai dari penampilan kultural, pusat jajanan, dan aktivitas anak. Di Auckland ada keunikan lainnya, misalnya ada aktivtas foosball.
Adapun hidangan yang unik saat Idul Fitri adalah Sevainya, semangkuk mie sohun bertabur kacang dan disiram susu panas. Rasanya manis dan hangat.
Baca juga :Â
- Anti Boncos, Pakai 5 Strategi Mengatur Finansial saat Ramadhan Ini
- 5 Renovasi Minimalis untuk Sambut Hari Raya
5. Afganistan
Negara ini punya tradisi hari raya Idul Fitri yang unik, yaitu tokhm-jangi alias adu telur. Tradisi ini dilakukan oleh pria dan anak-anak. Mereka saling mengadu telur rebus yang diwarnai dengan cerah. Pemenangnya adalah orang yang telurnya tidak pecah. Tradisi ini melambangkan kekuatan dan keberuntungan.
Selain itu ada permainan buzkashi, permainan tradisional yang dimainkan dengan kuda. Para pemain akan berebut kambing yang telah disembelih untuk kemudian membawanya ke garis akhir.
6. Maroko
Negara Afrika Utara ini dalam merayakan Idul Fitri biasanya dengan pawai. Masyarakat Maroko biasanya melakukan pawai keliling kota dengan diiringi alat musik tradisional Maroko bernama Gnawa. Saat memainkan alat musik Gnawa biasanya diiringi dengan tarian dan nyanyian yang meriah.
Pada hari Idul Fitri ini, masyarakat Maroko juga biasanya memasak hidangan khas, seperti couscous, pastilla, dan tagines. Hidangan ini biasanya disajikan bersama keluarga dan teman.
7. Malaysia
Tetangga Indonesia ini juga punya tradisi menarik saat merayakan Idul Fitri. Setelah menyelesaikan shalat Eid, masyarakat muslim Malaysia biasanya mengadakan open house dan mengundang tetangga untuk datang ke rumah dan menyantap hidangan yang sudah disediakan.
Selain itu, ada tradisi berbagi amplop uang (mirip seperti di Indonesia) kepada anak-anak. Ini sebagai salah satu bentuk wujud syukur dan berbagi.
Tradisi berbagi ala masyarakat Malaysia ini cukup menarik melihat beragam etnis dan agama juga hidup berdampingan di sana.