Berikut adalah pengantar Redaksi Penerbit Buku Kompas:

Di tengah kekhawatiran akan menurunnya ketertarikan anak muda terhadap dunia TTS, di akhir tahun lalu kami membuka sebuah sayembara pencarian penulis muda TTS untuk kemudian mengikuti kelas penulisan TTS yang kami selenggarakan. 

Kami menyadari bahwa di satu sisi, para penulis TTS Penerbit Buku Kompas saat ini tergolong senior dengan kematangan pengalaman yang sudah tidak diragukan lagi. Di sisi lain, tampaknya diperlukan bibit-bibit baru yang harus segera dicari untuk kemudian ditumbuhkembangkan.

Rasanya harap-harap cemas setelah secara resmi kami sebarkan pengumuman ini di media sosial yang kami miliki. Kami tidak tahu apakah sayembara kami itu disambut positif atau justru sebaliknya. 

Setelah beberapa waktu berjalan, tiba saatnya sayembara yang telah kami buka, kemudian ditutup pendaftarannya. Agak di luar dugaan, kami menemukan bahwa ada beberapa anak muda yang ternyata mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas penulisan TTS yang kami selenggarakan ini. Jumlahnya pun cukup banyak. Mereka datang dari beberapa tempat di Indonesia. Paling barat, datang dari Batusangkar, Sumatera Barat. 

Sementara itu, yang paling timur datang dari Gianyar, Bali. Singkat kata, diselenggarakanlah kelas penulisan TTS yang diampu oleh Dwiweko Soeprijono (Eko), salah seorang penulis TTS senior Penerbit Buku Kompas. Pak Eko membagikan ilmu dan pengalamannya kepada teman-teman muda ini. 

Rangkaian sayembara dan kelas penulisan TTS tidak hanya berhenti di sini. Mereka yang telah mengikuti kelas penulisan bersama Pak Eko kami tantang untuk secara langsung mempraktikkan ilmu yang baru saja mereka dapatkan. Dari sana, kami berupaya untuk menjaring bibit-bibit berkualitas yang memiliki harapan. 

Dari keseluruhan peserta, sebanyak tujuh orang berhasil mengumpulkan tugas seperti yang kami minta tepat waktu. Berdasarkan penilaian Pak Eko sebagai guru dan mentor, karya satu peserta dinyatakan belum memenuhi syarat dan kualifikasi TTS terbitan Penerbit Buku Kompas. Sementara itu, keenam peserta lainnya dianggap memiliki potensi yang dapat dikembangkan.

Akhir kata, inilah salah satu upaya inovatif dan kreatif sebagai redaksi dalam mengolah beragam TTS yang kami terbitkan. Menghadirkan karya-karya baru dari para penulis muda yang fresh from the oven. Kami tidak ingin jatuh dalam rutinitas, kejenuhan, dan sekaligus tidak ingin menyerah dalam diam. Semua ini untuk mempraktikkan adagium yang kita semua sudah kenal, Change! If you don’t change, you will die. 

Selamat menikmati karya para penulis muda TTS Penerbit Buku Kompas edisi ini!