Dalam hidup, membuat keputusan adalah momen krusial. Sebab, langkah selanjutnya sangat bergantung pada tahap ini. Oleh karena itu, kita harus mampu menentukan keputusan untuk meminimalisasi risiko di kemudian hari.
Dalam siniar Obsesif musim keenam bertajuk “Irfan Agia: The Art of Decision Making”, Irfan Agia, Content Creator dan Consumer Psychology Practicioner, mengungkapkan bahwa sering kali manusia terdistraksi oleh berbagai hal sebelum menentukan keputusan.
Mengapa Menentukan Keputusan itu Penting?
Tak bisa dimungkiri kalau kehidupan adalah akumulasi dari pilihan yang diambil setiap harinya. Itu sebabnya, pola pikir kita selanjutnya sangat bergantung dengan pilihan-pilihan tersebut.
Menurut Agia, hal ini terjadi, “Karena setiap harinya kita dihadapkan dengan berbagai pilihan, mulai dari pilihan kecil sampai besar.”
Pilihan itu nantinya akan memberikan jalan bagi kita di masa mendatang. Oleh karena itu, penting untuk sadar dan mempertimbangkan konsekuensinya.
Cara Menentukan Keputusan dengan Tepat
Dalam menentukan keputusan, konteks dan jeda waktu sangat dipertimbangkan. Namun, Agia menyarankan agar jangan terlalu lama dan cepat dalam menentukan keputusan.
Jika keputusan sangat berpengaruh, misalnya jurusan kuliah atau karier, diperlukan waktu lebih untuk memikirkannya. Terkadang, menyisakan waktu lebih lama bisa membuka pilihan baru dan informasi yang lebih relevan.
Di samping itu, pemilihan keputusan yang cepat biasanya terjadi jika hal itu mempunyai tenggat waktu. Misalnya, saat kita mendapat tawaran pekerjaan yang harus dikonfirmasi.
Baik cepat atau lama, kita tetap perlu melontarkan beberapa pertanyaan, seperti, “Apakah pengambilan keputusan cepat ini sudah melalui pertimbangan yang matang? Atau mungkin saat menimbang-nimbang ada yang hilang?”
Sebab, keputusan itu sifatnya individualis. Artinya, bisa saja keputusan yang baik untuk kita belum tentu bagi orang lain. Jadi, penting untuk paham terhadap konsekuensinya agar kita bisa bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
Agia menyarankan agar kita tak mengambil keputusan saat sedang emosional. “Salah satu the art of decision making adalah sebisa mungkin lihat dulu situasi emosional kita sebelum mengambil keputusan,” tambahnya.
Hal ini karena kita akan menjadi lebih impulsif dan cenderung lengah terhadap konsekuensi. “Nanti, along the way pas emosinya lebih stabil lagi kita akan nanya, “Kenapa, ya, aku beli ini?”
Jadi, saat sedang merasa emosi yang menggebu-gebu, sebaiknya kita berdiam diri dan berpikir selama lima menit. Agia menambahkan, “Dari situ kita akan lihat bagaimana kita challenge diri kita sendiri.”
Menurutnya, manusia memang tak bisa selalu mengambil keputusan yang tepat. Sebab, akan selalu ada kejadian-kejadian terduga di masa depan.
Namun, Agia menekankan satu hal penting, “Jadi, kita emang gak bisa mengambil keputusan dengan fully rational. Tapi, yang penting kita bisa seimbangin.”
Dengarkan informasi lainnya seputar karier dan dunia kerja hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.
Akses sekarang juga siniar Obsesif melalui tautan berikut https://dik.si/obsesifpodcast.
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion