Orangtua harus mengembangkan kreativitas anak untuk melatihnya berpikir kreatif. Salah satunya adalah mengajak anak untuk beraktivitas bersama. Dalam hal ini, orangtua dapat memilih aktivitas yang lekat dengan keseharian anak.

Pasalnya, anak masih penasaran dengan hal-hal yang sering kali dianggap hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa. Memasak merupakan salah satu kegiatan tersebut. 

Memasak kerap kali dianggap sebagai kegiatan yang membahayakan karena banyak menggunakan benda tajam dan api. Padahal, memasak dapat melatih motorik dan daya ingat anak.

Salah satu cerita yang mengajarkan anak untuk mengenal cara-cara memasak dengan baik terdapat dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua yang berjudul “Dongeng Roti dan Singkong”. Dalam cerita, Bimo diajarkan untuk membuat roti berbahan singkong.

Lewat cerita tersebut, orangtua dapat mencontoh apa yang dilakukan orangtua Bima. Memasak dapat menyenangkan apabila anak mendapatkan arahan dan pengawasan dari orangtua.

Agar tak keliru dalam mengajarkannya, berikut adalah langkah dasar yang bisa dilakukan agar anak siap dan terbiasa ke dapur.

Latih Anak agar Terbiasa dengan Keadaan Dapur

Sebelum memasuki dapur, ada baiknya orangtua memberitahu aturan dasar di dapur. Ini dilakukan agar anak dapat memahami hal-hal yang boleh dan tidak dilakukan.

  1. Cuci tangan dengan air sabun hangat sebelum dan sesudah menangani makanan

Ajarkan kepada anak bahwa kebersihan saat membuat makanan adalah hal yang sangat penting. Orangtua juga dapat menjelaskan bahwa tangan yang kotor bisa membawa bakteri dan kuman ke dalam makanan.

Jelaskan juga penyakit apa saja yang bisa timbul karenanya. Pemahaman yang mudah dimengerti itu akan membuat anak mengingatnya dengan mudah.

  1. Bagi anak yang rambutnya panjang  tarik rambut panjang ke belakang, dari bahu

Hal ini merupakan langkah kecil yang sering kali luput diingatkan ke anak. Untuk anak usia dini, beri tahu bahwa rambut bisa menyimpan kuman. 

Selain itu, rambut yang berantakan juga akan mengganggu sesi memasak. Jadi, jika anak memiliki rambut yang panjang, ikatlah rambut agar tak ada helaian yang masuk ke masakan.

  1. Jangan biarkan mereka menjilat jari atau memasukkan tangan ke dalam mulut

Beri tahu anak bahwa tidak semua bahan makanan bisa dimakan mentah, terutama pada bahan-bahan dengan kandungan telur dan daging mentah. Jelaskan alasan mengapa mereka tak boleh menjilat makanan yang belum matang.

Untuk mengantisipasinya, orangtua bisa mulai mengajak anak dalam kegiatan-kegiatan mudah, seperti menghias hidangan yang sudah matang.

  1. Hindari mencelupkan atau memasukkan kembali sendok ke dalam makanan setelah menggunakannya untuk mencicipi

Mencelupkan kembali sendok yang telah terkena mulut berpotensi membuat makanan tercemar bakteri. Hal ini menyebabkan makanan lebih cepat basi.

Oleh sebab itu, berilah pengertian bahwa makanan yang cepat basi sama saja seperti kita membuang-buang makanan. Jadi, kebersihan saat memasak sangat perlu agar hidangan yang disajikan tetap terjaga kualitasnya.

Berlatih Menggenggam Alat-alat

Hal ini dapat dilakukan sejak usia anak memasuki masa balita. Orangtua dapat membantu anak untuk mengenal alat-alat masak tentunya dengan pertimbangan alat yang digunakan aman untuk anak.

Misalnya, orangtua dapat membelikan pisau kecil yang lebih tumpul dan aman untuk anak. Selain itu, orangtua harus mengajari anak bagaimana cara memegang alat-alat tersebut dengan benar untuk menghindari risiko kecelakaan terjadi.

Jika anak sudah paham dan mulai menggeluti kegiatannya, orangtua dapat mengawasinya sembari memberikan arahan. Kegiatan ini dapat meningkatkan daya pikir, ketangkasan, dan kreativitas anak.

Simak juga kisah lengkap kegiatan memasak anak bersama orangtuanya dalam audio drama “Dongeng Roti dan Singkong” hanya melalui siniar Dongeng Pilihan Orangtua. Tak hanya itu, di dalamnya ada banyak kisah-kisah dongeng lainnya yang bisa Moms and Dads dengarkan bersama buah hati!

Penulis: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri