Definisi sehat tidak hanya berarti tubuh yang kuat dan terhindar dari serbuan penyakit. Konsep sehat juga meliputi kondisi alam pikiran dan segi emosional. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan mental. Bisa jadi, Anda tidak menyana bahwa masalah mental juga bisa dipicu kebiasaan sederhana.

Beban pikiran
Tekanan emosional yang tinggi, beban pekerjaan yang menumpuk, masalah ekonomi, kegagalan, kekecewaan, dan kekhawatiran merupakan akar dari depresi. Jika tidak tepat menangani stres, beban pikiran yang menumpuk bisa mengarah pada timbulnya depresi. Depresi bisa melemahkan daya tahan tubuh dan memicu serangan sejumlah penyakit.

Terlalu serius
Kita melihat sebagian orang yang mudah tertawa dan orang yang jarang tertawa atau tersenyum. Banyak orang yang memandang hidup terlalu serius. Orang yang bersikap yang terlalu kaku dan serius lebih mudah mempunyai beban pikiran yang lebih banyak dibandingkan orang yang lebih santai.

Laughter is the best medicine. Ungkapan yang kerap terdengar ini memang benar adanya. Sejumlah riset menunjukkan tertawa akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Untuk kesehatan mental, tertawa dapat mereduksi kadar kecemasan dan depresi.

Malas berolahraga
Enggan beraktivitas fisik memang akan memicu kemalasan. Di tengah kemalasan, begitu mendapatkan tuntutan aktivitas fisik, seseorang akan lebih mudah terpancing emosi dibandingkan seseorang yang terbiasa beraktivitas lebih banyak.

Jika tidak terbiasa, olahraga berlebihan memang dapat membuat tubuh terasa pegal-pegal dan nyeri. Solusinya, durasi olahraga bisa dikurangi, tetapi intensitas ditambah. Misalnya, durasi 1 jam per minggu dikurangi menjadi 15 menit, tetapi olahraga dilakukan setiap hari.

Menurut riset JAMA Psychiatry, saat seseorang lebih aktif paling tidak tiga kali dalam seminggu, risiko mengalami depresi akan turun sekitar 19 persen. Sementara itu, riset dari London, Inggris, mengungkapkan bahwa seseorang yang mengalami depresi cenderung lebih minim beraktivitas.

Sedikit atau terlalu banyak tidur
Durasi tidur ideal adalah 6–8 jam per hari. Jika seseorang kurang tidur, ia akan cenderung susah berkonsentrasi saat siang hari dan lebih emosional. Namun, seseorang yang terlalu banyak tidur juga dapat memicu depresi. Solusinya adalah mencukupkan jam tidur dalam sehari.

Sosialisasi
Bersikap terlalu banyak mengurung diri di kamar bisa menyebabkan depresi dan masalah gangguan kejiwaan. Namun, jika terlalu banyak menghabiskan waktu bersama orang lain, hal ini juga bisa memicu stres. Solusinya, alokasikan waktu yang proporsional antara berkumpul bersama teman atau keluarga, tetapi cukupkan pula waktu untuk diri sendiri. [*/MIL]

Foto iklan Kompas/Tommy B. Utomo

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 24 Oktober 2015