Bisnis food and beverage memang tidak akan pernah mati. Mengapa? Karena kebutuhan orang akan makanan tidak ada habisnya. Terlebih, bisnis ini semakin diminati sejak pandemi Covid-19.
Bahkan, inovasi bisnis food and beverage berkembang pesat sejak tiga tahun terakhir. Hal ini karena kemunculan pesan antar via aplikasi daring yang memudahkan masyarakat memesan makanan dan minuman jenis apa pun.
Salah satu yang berkembang, terutama di masa pandemi, adalah masakan rumahan. Melansir Kompas, survei Snapcart tentang tren masakan rumahan menyebut sebanyak 63 persen responden berencana memulai bisnis makanan rumahan.
Tercatat dalam 12 bulan terakhir, data Google Trend menunjukkan pencarian terkait ide bisnis rumahan meningkat sebanyak lebih dari 300 persen. Sementara pencarian terkait ide bisnis makanan meningkat hingga 250 persen.
Salah satu masakan rumahan yang menjadi tren adalah nasi bakar. Melati Sesilia berhasil memanfaatkan media sosial sebagai wadahnya untuk mempromosikan bisnis tersebut. Melati membagikan kisahnya lewat siniar Cuan episode, “Bisnis Story: Nasi Bakar Kuali Kuning”.
Melati mengaku bahwa kiprahnya yang pernah tergabung dalam grup musik JKT48 membantunya untuk mempromosikan bisnisnya melalui fitur Live Tiktok..
Awal mula ide bisnis muncul dan realisasinya
Dimulai dari kecintaannya terhadap nasi bakar buatan sang ibu, Melati memberanikan diri memulai bisnisnya. Selain itu, ia juga melihat peluang atas kekosongan dalam bisnis nasi bakar.
Melati juga memanfaatkan pengetahuan masyarakat yang mengetahui rasa dari nasi bakar, namun belum menemukan penjual yang tepat. Itulah mengapa, masyarakat tertarik untuk mencoba nasi bakar milik Melati.
Perempuan ini juga mengatakan bahwa penetapan harga pada bisnisnya ini merujuk pada survei tempat dirinya berjualan. Itu sebabnya, harga yang Melati tetapkan terjangkau.
Selain karena rasa dan harganya yang terjangkau, pemilihan tempat bisnisnya yang di pinggir jalan itu menjadi kelebihan sendiri dan memperbesar keuntungan bisnisnya.
Berbicara rasa, Melati juga mengatakan pada awalnya ia hanya menyediakan dua rasa. Namun seiring berjalannya waktu, semenjak pelanggan dan omset meningkat,, ia mulai menambah varian rasa.
Viral dan kenaikan omset yang drastis
Pada hari pertama, nasi bakar kuali kuning hanya berhasil terjual tiga bungkus. Bisnis yang dijalankan Melati kian hari kian memburuk Akan tetapi, dengan strategi promosi dan branding yang tepat, serta momentum baik, nasi bakar kuali milik Melati berhasil bertahan.
Viralnya bisnis ini diawali dari rasa bosan Melati hingga ia melakukan siaran langsung saat berjualan. Berawal dari hanya sekitar tiga puluh orang yang menonton siaran langsungnya.
Tanpa sadar, ada yang merekam tayangan Melati dan menyebarkannya hingga kemudian aksi Melati saat berjualan pun viral.
Pada akhirnya, bisnis ini meluas dari mulut ke mulut karena yang mencobanya secara langsung pun mengakui kualitas rasa dari nasi bakar ini. Ditambah, kedatangan dari beberapa konten kreator baik yang menggeluti platform Tiktok atau YouTube turut membesarkan nama bisnis Melati.
Simak lebih lanjut cara Melati mengembangkan bisnisnya dan mengelolanya hingga kini dalam siniar Cuan episode, “Bisnis Story: Nasi Bakar Kuali Kuning” hanya di Spotify!
Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiani D. Putri