Memasuki Desember, tidak hanya aroma libur yang terasa kental, tetapi juga aroma tanah basah akibat hujan yang seolah tiada henti. Maklum saja, langit saat Desember selalu dihiasi hujan deras yang tanpa disadari terkadang membawa serta penyakit yang tidak diinginkan. Bayangkan jika Anda menderita penyakit “langganan” hujan, batuk dan pilek dengan hidung tersumbat, jangankan aroma tanah, libur pun tidak bisa dirasakan secara maksimal.

Flu, batuk, dan pilek boleh dibilang merupakan penyakit “langganan” pada musim penghujan seperti sekarang ini. Seolah sudah menjadi penyakit “langganan” yang ramah menyapa mereka yang kondisi badannya kurang fit. Terlebih bagi mereka yang tak bisa lepas dari kebiasaan minum air dingin atau es.

Sebagai penyakit yang seolah sudah menjadi “langganan” tetap pada musim penghujan, penderita flu, batuk, dan pilek, terkadang dengan alasan kepraktisan cenderung langsung mengonsumsi antibiotik atau obat batuk pilek tanpa resep atau berkonsultasi dengan dokter. Padahal, bila terlalu sering mengonsumsi obat kimia, alih-alih ingin cepat sembuh, organ tubuh terutama ginjal akan bekerja ekstra keras. Selain itu, bila tidak hati-hati dalam memilih obat, bukan tidak mungkin bila nantinya ginjal Anda mengalami masalah yang berarti.

Akan lebih bijak dan aman bila penderita flu, batuk, dan pilek mengonsumsi herbal atau obat alami lain untuk meredakan setiap gejala yang dirasakan. Hal ini tentu saja untuk meminimalkan efek samping yang ditimbulkan obat-obatan kimia. Lagi pula, herbal cenderung lebih aman “diterima” tubuh ketimbang obat-obatan kimia.

Biasanya ramuan daun jeruk dan butiran biji cengkeh yang diseduh air mendidih, kerap diberikan untuk mengurangi gejala batuk dan pilek. Di samping itu, kunyit dipercaya mampu meredakan batuk pilek. Caranya, campurkan 1 jumput bubuk kunyit pada susu hangat untuk dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari, pada pagi dan malam hari.

Untuk mengatasi kesulitan bernapas akibat hidung tersumbat, Anda juga bisa mengonsumsi campuran madu dan lemon guna melegakan tenggorokan dan mengatasi infeksi. Caranya cukup mudah, campurkan saja 1 sendok teh madu dan lemon dalam air hangat. Minumlah ramuan ini ketika hidung tersumbat.

Mirna Hidayati (50), seorang karyawati sebuah bank terkemuka yang terpaksa harus bepergian menggunakan pesawat merupakan salah seorang yang merasakan manfaat ramuan ini. Ketika sedang bepergian naik pesawat, saat mengalami perubahan ketinggian dan tekanan udara, Mirna tidak lagi merasakan sakit yang amat sangat di bagian telinga seperti yang pernah ia alami sebelumnya ketika sedang pilek. “Ramuan ini sangat membantu saya mengatasi rasa sakit pada telinga dengan kondisi hidung tersumbat,” ujar Mirna yang baru-baru ini bepergian ke Eropa dan harus berada di pesawat selama belasan jam lamanya.

Selain itu, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk meredakan batuk pilek. Salah satunya penguapan. Bukan rahasia lagi jika uap bisa membantu melancarkan hidung yang menyumbat. Caranya cukup mudah, nyalakan air panas di kamar mandi hingga menghasilkan uap. Setelah itu, tutup pintu dan duduklah dalam ruang tersebut selama kurang lebih 15 menit seolah sedang sauna. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan 2 kali sehari hingga batuk pilek mereda.

Selain penguapan, pemijatan lembut pada bagian dada dipercaya bisa melancarkan pernapasan. Gunakanlah minyak telon atau minyak kayu putih ketika melakukan pemijatan. Jika batuk pilek tak kunjung sembuh, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan secara medis secara optimal. Dengan penanganan yang baik dan benar, Anda pastinya bisa menikmati liburan pada Desember secara optimal. [AYA]

Klasikamus:

Pilek biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan, mudah menyebar dan terutama menyerang hidung. Gejalanya meliputi batuk, sakit tenggorokan, hidung meler (rhinorrhea), dan demam.

noted: serba serbi untuk atasi batuk pilek

foto: shutterstock