Cinta yang tulus dapat menghalau kejahatan. Itulah pesan yang diusung oleh film Maleficent terdahulu (2014). Kini, cinta kembali diuji, apakah masih bertaji mengalahkan kejahatan. Simaklah Maleficent: Mistress of Evil.

Pada film terdahulu, Maleficent (Angelina Jolie), peri jahat penguasa hutan Moors, dikisahkan membenci manusia karena dikhianati. Ia lalu mengutuk Putri Aurora dalam tidur yang lelap dan hanya bisa dipatahkan oleh ciuman penuh cinta yang tulus. Belakangan, karena luluh oleh kebaikan hati Aurora, justru Maleficent-lah yang bisa membangunkannya dengan ciuman tulus seorang ibu. Sejak itu, Maleficent menjadi ibu angkat Aurora dan ia menjadi ratu.

review film maleficent

Lima tahun setelah kejadian pada film terdahulu, Pangeran Philip (Harris Dickinson) dari Kerajaan Ulstead melamar Aurora (Elle Fanning). Ratu hutan Moors ini menyambut dengan gembira. Namun, tidak demikian halnya dengan Maleficent. Ia masih membenci dan tidak percaya pada manusia.

Namun, lagi-lagi Maleficent tidak dapat menolak keinginan Aurora. Ia setuju menemani Aurora memenuhi undangan makan malam di kediaman orangtua Pangeran Philip, Raja John (Robert Lindsay) dan Ratu Ingrith (Michelle Pfeiffer).

review film maleficent

Tanpa mereka ketahui, Ratu Ingrith menyusun siasat untuk menjebak Maleficent. Ternyata, ia berniat untuk menghancurkan bangsa peri selamanya. Sayangnya, Aurora termakan fitnah Ratu Ingrith dan ikut-ikutan menentang Maleficent.

Akankah cinta seorang ibu Maleficent terhadap Aurora sirna? Bagaimana pula dengan siasat jahat Ratu Ingrith, akankah berhasil? Maleficent: Mistress of Evil kembali menghadirkan dongeng yang menarik seputar cinta dan perdamaian.

Baca juga : “Joker” : Tragisnya Nasib si Komedian

Membuai

Dongeng tentang kerajaan dengan putri yang cantik dan pangeran yang tampan, serta hutan ajaib yang dipenuhi peri, tak pernah gagal untuk membuai imajinasi dan menggugah emosi. Film ini pun bukan pengecualian.

review film maleficent
Foto-foto: Walt Disney Studios Motion Pictures

Penonton akan disuguhi pemandangan indah hutan ajaib dengan peri-peri yang beterbangan kian kemari. Sementara itu, suasana kerajaan dengan istana yang megah juga membangkitkan kenangan akan memori masa kecil. Pengalaman visual ini tidak hanya menarik bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Maleficent menjadi karakter utama yang diuji sikapnya. Apalagi, pada film ini terkuak latar belakang asal-usulnya. Namun, yang mencuri perhatian adalah tokoh antagonis Ratu Ingrith. Diperankan oleh Michelle Pfeiffer, penampilannya membayangi karakter utama yang diperankan Angelina Jolie. Kehadiran dua aktris ini sudah cukup menjadi alasan untuk menonton film ini.

Maleficent: Mistress of Evil kembali membuktikan Disney masih memiliki banyak amunisi untuk menyedot penonton ke gedung bioskop. Terbukti, pada pekan pertama penayangannya, film ini mampu menggusur Joker dari puncak film terlaris di sejumlah negara kunci, termasuk AS dan China. Film ini memang sangat menghibur dan layak tonton.

Sutradara:
Joachim Ronning

Produser:
Joe Roth, Angelina Jolie, Duncan Henderson

Skenario:
Linda Woolverton, Noah Harpster, Micah Fitzerman-Blue

Cerita oleh Linda Woolverton, berdasarkan karakter Disney Sleeping Beauty oleh Charles Perrault

Pemeran:
Angelina Jolie, Elle Fanning, Chiwetel Ejiofor, Sam Riley, Ed Skrein, Imelda Staunton, Juno Temple, Lesley Manville, Michelle Pfeiffer

Durasi:
118 Menit

Rilisan:
AS

Tayang Perdana:
16 Oktober 2019

Review overview

Overall8

Summary

8Cinta yang tulus dapat menghalau kejahatan. Itulah pesan yang diusung oleh film Maleficent terdahulu (2014). Kini, cinta kembali diuji, apakah masih bertaji mengalahkan kejahatan. Simaklah Maleficent: Mistress of Evil.