“Last Christmas”: Kisah Cinta yang Mengubahkan

Cinta itu mengubahkan. Itulah yang dialami Kate atau Katarina (Emilia Clarke). Dari seorang yang teledor dan hidupnya berantakan, dia berubah menjadi sosok yang hangat dan perhatian. Itu semua bermula karena pertemuannya dengan sosok misterius bernama Tom Webster (Henry Golding).

Kate bekerja di toko milik Santa (Michelle Yeoh) yang sepanjang tahun menjual pernak-pernik Natal. Berdandan ala peri, Kate seharusnya merasa gembira seperti halnya pernak-pernik yang dijual di tokonya. Namun, tidak demikian halnya karena Kate menyimpan mimpi untuk menjadi penyanyi. Sayang, beberapa kali ikut audisi, ia masih gagal mewujudkan mimpinya.

Hidup Kate benar-benar berantakan. Bukan hanya gagal mewujudkan mimpi, hubungan dengan keluarganya juga kurang baik.

Ia keluar dari rumah karena tidak tahan menghadapi ibunya, Petra (Emma Thompson), yang terlalu mengatur. Sikap Petra tersebut antara lain karena latar belakang keluarga mereka sebagai imigran Yugoslavia yang mengungsi karena perang, Petra selalu merasa cemas dan dihantui masa lalu.

Ivan (Boris Isakovic), ayah Kate, tidak dapat melanjutkan profesinya sebagai pengacara dan terpaksa bekerja sebagai sopir taksi. Ia pun tidak tahan dengan Petra sehingga lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah.

Dengan kakaknya, Marta (Lydia Leonard), Kate pun tidak cocok. Marta yang pintar dan disiplin sukses menjadi pengacara. Bagi Marta, Kate hanya menyia-nyiakan waktu dengan bekerja di toko yang kecil dan mengejar mimpi menjadi penyanyi.

Baca juga : “Joker” : Tragisnya Nasib si Komedian 

Kehidupan Kate mulai berubah sejak bertemu dengan Tom. Menjadi sukarelawan di sebuah penampungan tunawisma, Tom membuka jalan bagi Kate untuk melihat dan peduli pada kebutuhan orang lain. Justru, pada saat Kate mulai menyadari perasaan terhadap Tom, ia harus menghadapi kenyataan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Terinspirasi lagu

 Film komedi romantis ini terinspirasi lagu “Last Christmas” karya George Michael. Bahkan, Emma Thompson yang juga menjadi salah satu produser, sempat mendiskusikan ide cerita dengan George. Sayang, sebelum sempat diwujudkan, George secara tragis meninggal dalam sebuah kecelakaan pada Natal 2016.

Karakter Tom yang menjadi pesan sesungguhnya dari film ini tidak terlalu banyak tampil. Tampaknya memang sengaja dibuat misterius, hingga akhirnya menjadi twist menjelang akhir film. Sayangnya, kemisteriusannya justru membuat penonton bertanya-tanya, ke mana saja Tom dan mengapa ia begitu sulit ditemui.

Namun, ketika ia hadir, Tom dan Kate memunculkan chemistry yang kuat dan natural. Senatural karakter Kate yang mendominasi hampir sepanjang film. Clarke yang sebelumnya lebih dikenal sebagai Daenerys Targaryen di serial Game of Thrones sukses membawakan sosok Kate dengan seluruh problematikanya.

Sementara itu, melihat penampilan Henry Golding dan Michelle Yeoh, sulit untuk tidak mengingat peran mereka di Crazy Rich Asians (2018). Oleh karena itu, terasa aneh melihat Yeoh berusaha menjadi sosok perempuan paruh baya yang kikuk karena jatuh cinta. Demikian pula Golding pun lebih terasa seperti sosok yang sibuk tebar pesona dengan kegantengannya ketimbang karakter yang menularkan kebaikan sebagai prinsip hidup.

Kejutan yang dihadirkan melalui twist pada akhir film tidak terlalu spektakuler dan mestinya sudah dapat diduga sehingga film ini terkesan datar-datar saja. Jika bukan karena Clarke atau Golding, rasanya tidak terlalu menarik untuk menyimak kisah pada film ini. Namun, jika Anda ingin menyimak kisah cinta yang mengubahkan hati di momen istimewa, silakan menonton film yang mulai diputar perdana Jumat (6/12/2019) ini.