Tarot berkisah tentang sekelompok teman: Haley (Harriet Slater) dan Grant (Adain Bradley) yang baru saja putus cinta, Paxton(Jacob Batalon), Paige (Avantika), Madeline (Humberly Gonzalez), Lucas (Wolfgang Novogratz), dan Elise (Larsen Thompson) yang sedang berulang tahun. Mereka lalu merayakan ulang tahun Elise sembari berlibur akhir pekan di sebuah rumah terpencil di Catskills.
Baca juga: The Ministry of Ungentlemanly Warfare, Misi Berbahaya yang Begitu Mudah
Saat menemukan setumpuk kartu tarot yang aneh, Haley yang paham tentang tabu bermain kartu tarot sudah mengingatkan. Jangan pernah menggunakan kartu tarot milik orang lain. Toh, mereka mengabaikannya, tanpa sadar melepaskan kutukan yang mengikat nasib mereka pada kartu-kartu rahasia tersebut.
Sekembali dari liburan, satu persatu mereka menemui ajal dengan cara mengenaskan. Akhirnya mereka sadar, takdir mereka sudah ditentukan oleh kutukan akibat permainan kartu. Mereka yang masih hidup pun berupaya untuk melawan takdir. Berhasilkah mereka?
Anak muda yang suka cari masalah
Tarot adalah film horor supranatural mencekam arahan sutradara duo Spenser Cohen dan Anna Halberg. Film ini mengajak penonton dalam perjalanan menegangkan menembus sisi gelap ramalan nasib. Diadaptasi dari novel Horrorscope (1992) karya Nicholas Adam, film ini menjalin cerita tentang sekelompok teman kuliah yang hidupnya berubah menjadi mengerikan setelah bertemu dengan setumpuk kartu tarot misterius.
Dalam catatan produksi, sutradara Cohen dan Halberg mengutarakan ketertarikan mereka pada konsep takdir dan daya pikat hal yang tidak diketahui. Melalui Tarot, mereka ingin mengeksplorasi konsekuensi dari menentang takdir dan kekuatan mengerikan yang tersembunyi di dalam ritual yang terlihat tidak berbahaya. Mereka seperti ingin berpesan, jangan main-main dengan tabu.
Baca juga: The Architecture of Love, Menemukan Cinta di antara Bangunan Kota Dunia
Anak muda kurang kerjaan dan sok tahu memang menjadi racikan khas untuk film horor–dan itu yang diangkat dalam Tarot. Dapat dipastikan, mereka akan mengalami masalah. Tarot menambahkan bumbu menarik berupa permainan kartu tarot. Seperti dikatakan Elise, kartu tersebut bukan sembarang kartu. “Kartu-kartu ini memiliki kekuatan, kegelapan yang tidak bisa kita pahami,” katanya.
Ternyata, ada kutukan yang melekat pada kartu tersebut, yang berhubungan dengan masa lalu kelam. Muncul sosok mengerikan dari masa lalu, yang ditampilkan menggunakan perpaduan efek praktis dan CGI. Catatan produksi menyebutkan, pembuatan prostetik dan kostum makhluk termasuk rumit. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan.
Ketegangan muncul dari balapan waktu para korban tersisa yang masih hidup. Mereka harus mengurai misteri di balik kutukan sembari meloloskan diri dari nasib mengerikan. Terkadang masuk nalar, terkadang terasa terlalu kebetulan. Menariknya, masing-masing mengalami nasib sesuai karakter berdasarkan horoskop. Konon, tarot dan horoskop merupakan perpaduan paling mematikan.
Sembari berkejaran dengan waktu, pertanyaan menarik yang akan memenuhi benak penonton, apakah kita dapat mengubah takdir atau hanya menghadapinya? Selain elemen horor, film ini juga menggali hubungan pertemanan dan kisah percintaan yang terjadi di antara karakter-karakternya. Ketika kutukan mengancam, persahabatan dan cinta menjadi penentu kelangsungan hidup.
Tarot berkisah tentang karakter yang gigih, mereka yang tetap teguh dan tidak putus asa dalam menghadapi situasi buruk yang nyaris tidak ada jalan keluar. Ini memberikan dimensi emosional yang kuat pada cerita. Sayangnya, beberapa elemen dalam film ini terasa klise dan dapat ditebak.
Tarot adalah tontonan yang cocok bagi penggemar film horor dengan konsep kutukan unik dan adegan jump scare yang mengguncang. Meskipun memiliki kekurangan, film ini menawarkan pengalaman yang menegangkan dan mengancam nyawa.Â
Review overview
Summary
7Kisah tentang sekelompok anak muda yang melanggar tabu dengan memainkan kartu tarot dan berakhir dengan nasib buruk.