Menurut studi yang telah dilakukan oleh beberapa pakar, dongeng dapat meningkatkan kinerja otak dengan cara mengoptimalkan imajinasi dan kreativitas anak. Hal ini terbukti dari survei yang telah mereka lakukan bahwa anak yang mendengarkan cerita dongeng sebelum tidur cenderung lebih kreatif dibanding anak yang tidak mendengarkan dongeng.
Budaya membacakan dongeng untuk anak memang sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Namun, seiring berjalannya waktu, budaya ini mulai terlupakan. Saat ini, anak lebih memilih untuk bermain gawai daripada mendengarkan dongeng sebelum tidur.
Para pakar menyebutkan, matinya imajinasi anak merupakan dampak dari perkembangan teknologi seperti internet dan media sosial. Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali imajinasi anak, Anda harus membacakan dongeng untuknya, terutama pada waktu sebelum ia terlelap.
Dongeng untuk meningkatkan kreativitas anak
Cerita dongeng dapat meningkatkan imajinasi anak. Saat mendengarkan dongeng, anak akan dilatih untuk berimajinasi mengenai tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Daya imajinasi yang tinggi dapat menjadi bekal baik untuk meningkatkan kreativitas anak pada masa depan.
Daya imajinasi sendiri merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi pengembangan kreativitas bahkan kemampuan sains anak. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa sebagian besar ilmu pengetahuan besar yang ditemukan justru tercipta dari imajinasi yang tidak ilmiah dan bahkan tidak logis.
Berkenaan dengan kekhawatiran beberapa orangtua tentang daya negatif imajinasi dongeng, hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi sebab sebuah dongeng yang sesungguhnya pastilah berisi muatan-muatan moral yang positif. Sebagai contoh, ketika mendengarkan dongeng yang baik seperti Melati yang Suka Belajar, anak akan mengetahui bahwa dengan belajar, ia akan menjadi pintar dan mendapatkan juara kelas.
Kemudian, ketika anak mendengarkan dongeng seperti cerita legenda Maling Kundang yang dikutuk karena melawan orangtua, anak menjadi tahu bahwa melawan orangtua bukanlah perbuatan yang baik.
Lebih jauh lagi, membacakan dongeng juga akan menambah pengetahuan anak. Terutama dongeng yang ditulis berdasarkan budaya atau kebiasaan masyarakat tempat dongeng itu berasal. Ketika mendengarkan dongeng, anak tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga belajar banyak pengetahuan umum yang berharga. Selain itu, saat mendengarkan dongeng, biasanya anak akan menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan dongeng yang sedang dibaca sehingga melatih kemampuan berpikir kritisnya.
Memilih dongeng yang baik untuk anak
Pemilihan topik dongeng merupakan hal yang sangat penting. Sebaiknya, pilihlah dongeng-dongeng menarik dengan tema yang berbeda-beda, sehingga anak tertarik untuk mendengarkannya dan tidak merasa bosan.
Cerita dongeng yang baik haruslah bermuatan moral, pengetahuan, dan ilmu bagi anak. Melalui dongeng inilah nantinya anak diharapkan memperoleh berbagai pengaruh positif yang baik untuk tumbuh kembangnya.
Dongeng juga harus sesuai dengan latar belakang anak agar isinya lebih mudah dipahami dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, sebuah dongeng hendaknya harus dipertimbangkan bagi kemungkinannya merangsang kreativitas anak.
Dongeng yang baik hendaknya dapat ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas lanjutan yang bertema dengan berbagai aspek perkembangan anak. Dengan begitu, kejenuhan dalam mendongeng dapat dihindari.
Yuk, temani anak mendengarkan dongeng di siniar (podcast) Dongeng Pilihan Orangtua yang dapat meningkatkan kemampuan kreativitasnya.
Dengarkan Dongeng Pilihan Orangtua di Spotify atau platform pemutar siniar lainnya. Klik https://bit.ly/S2E6Doping untuk mendengarkan.
Penulis: Zahra Fadhilah dan Ristiana Dwi Putri.