Menurut UU Nomor 14 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dikategorikan sebagai lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Bagi lansia, setiap jenis nutrisi penting untuk menjaga kesehatan. Namun, beberapa nutrisi diperlukan dalam jumlah lebih besar atau perlu dipantau kecukupannya untuk menyokong kondisi tubuh yang sudah menua.
Secara umum, ada 7 zat gizi penting yang dibutuhkan lansia, yaitu vitamin D, kalsium, vitamin B-6, vitamin B-12, serat, protein, dan kalori. Berdasarkan rekomendasi angka kecukupan gizi (AKG), lansia membutuhkan vitamin B-6, kalsium, dan vitamin D yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa yang lebih muda.
-
Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin larut dalam lemak yang berperan untuk kesehatan tulang, kesehatan tulang, daya tahan tubuh, dan fungsi kognitif. Dikenal juga dengan vitamin “sinar matahari”, ini adalah vitamin yang dapat diproduksi tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari.
Namun, seiring usia yang semakin tua, kulit kita tidak dapat menciptakan vitamin D seefisien ketika kita muda. Apalagi, bagi lansia yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruang. Paparan sinar matahari yang masuk lewat jendela saja tidak cukup untuk tubuh.
-
Kalsium
Kalsium dan vitamin D saling mendukung untuk kesehatan tulang dan otot. Kalsium juga berperan dalam kerja saraf dan pelepasan hormon.
Perlu dicatat, makanan yang tinggi asam oksalat dapat menurunkan penyerapan kalsium. Makanan tersebut antara lain buncis, ubi jalar, dan buncis. Jadi, jika sedang ingin meningkatkan kalsium di dalam tubuh, sebaiknya beri jeda konsumsi antara makanan yang mengandung kalsium dan asam oksalat.
-
Vitamin B-6
Vitamin B-6 adalah vitamin larut dalam air yang memainkan peranan penting dalam metabolisme dan imunitas. Vitamin ini juga penting bagi lebih dari 100 enzim di dalam tubuh. Sayangnya, sekitar 24–30 persen orang dewasa berisiko kekurangan vitamin B-6. Oleh karena itu, pastikan tubuhmu dan lansia mendapatkan asupan yang cukup.
-
Vitamin B-12
Vitamin B-12 sangat penting dalam formasi sel darah merah, fungsi saraf, dan pembentukan DNA. Vitamin ini juga mencegah anemia, penyakit kekurangan sel darah merah yang membuat orang merasa lesu dan gampang lelah.
Angka kecukupan gizi vitamin B-12 untuk lansia sebenarnya sama saja dengan orang dewasa pada umumnya. Namun, penyerapan vitamin ini berkurang seiring menuanya manusia. Bahkan, sekitar 10–30 persen lansia tidak dapat menyerap vitamin B-12 dari sumber makanan. Bagi mereka yang mengalami hal ini, kebutuhan vitamin dapat dipenuhi dengan suplemen. Konsultasikan dahulu ke dokter, ya!
-
Serat
Serat penting untuk pencernaan serta pencegahan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Angka kecukupan gizi serat untuk lansia sebetulnya lebih rendah ketimbang orang dewasa pada umumnya. Namun, nyatanya sekitar 95 persen lansia tidak memenuhi angka kecukupan gizi tersebut. Pemantauan kecukupan serat jadi vital pada lansia.
-
Protein
Protein adalah nutrien makro yang ditemukan pada setiap sel tubuh, karenanya nutrisi ini sangat esensial. Protein juga berperan untuk daya tahan tubuh, kekuatan otot, dan terjaganya fungsi organ-organ.
Pada lansia, kekurangan protein dapat menyebabkan berkurangnya massa otot atau sarkopenia. Ini membuat lansia kian rentan dan lemah serta meningkatkan ketergantungan terhadap orang lain.
Baca juga:
Membantu Lansia Bebas dari Kesepian selama Pandemi
Tips Memasak Telur agar Nutrisinya Tetap Terjaga
10 Jenis Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung