Setiap harinya, manusia dihadapkan dengan pengambilan keputusan. Mulai dari keputusan kecil, seperti memilih makanan, hingga keputusan besar, seperti karier.

Terlebih, dalam dunia kerja, kita selalu dituntut untuk mengambil keputusan yang maksimal. Sebab, hal ini bisa memengaruhi performa kita nantinya. Sayangnya, kita sering dihadapkan dengan situasi yang tak pasti.

Itu sebabnya, Irfan Agia, Content Creator dan Consumer Psychology Practitioner, dalam siniar Obsesif bertajuk Irfan Agia: Berpikir Jernih untuk Menavigasi Risiko mengungkapkan pentingnya memiliki kemampuan menavigasi risiko.

Kemampuan ini penting dimiliki semua orang agar kita bisa beradaptasi dengan cepat dalam mengambil keputusan dengan relevan. Sebab, banyak peristiwa yang bisa terjadi di luar kuasa kita.

Dua Faktor yang Perlu Diperhatikan

Sebelum mengambil keputusan, ada dua faktor yang sangat memengaruhi, yaitu internal dan eksternal. Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri, misalnya hardskill, softskill, pengetahuan, dan cara pandang.

Kemudian eksternal adalah faktor yang berada di luar kontrol kita. Agia memberikan beberapa contoh, “Dinamika bisnis, dinamika industri, peraturan perusahaan dan bagaimana cara orang menilai kita.”

Untuk menghadapi dua faktor tersebut, Agia menjelaskan kita harus fokus pada faktor internal. Sebab, menurutnya, “Gue percaya success happen when preparation meet opportunity. Kita perlu fokus menyiapkan hal-hal yang berada dikendali kita aja.”

Pria ini pun melanjutkan, “Jadi, kalo ada kesempatan datang atau penawaran promosi, kita siapin duluan. Baru nanti kalo udah siap di take it.”

Risiko Berhubungan dengan Kesempatan

Sayangnya, kebanyakan orang berfokus pada faktor eksternal yang menyebabkan kurangnya rasa percaya diri saat mendapat penolakan atau kritik di tempat kerja. Padahal, kesuksesan tak hanya berasal dari eksternal saja.

“Ini tentunya akan mendistraksi kita dari hal yang harusnya kita utamakan, yaitu menggali potensi diri,” pungkas Agia.

Misalnya, jika ingin memperoleh jenjang karier yang lebih baik, kita harus mempersiapkan bekal dan pengetahuan seputarnya. Agia pun menekankan, “The higher our knowledge about it, the lower risk that can come.”

Cara Meningkatkan Pengetahuan 

Dalam meningkatkan kemampuan untuk menunjang karier, menurut Agia, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.

Pertama adalah melakukan riset secara mandiri. Misalnya, saat masih menjadi jobseeker, kita bisa belajar lebih dalam mengenai posisi atau bidang yang kita tuju. Sementara itu, saat sudah bekerja, kita bisa bertanya soal jenjang karier di perusahaan.

Hal ini dilakukan sebab, “Setiap kita akan mengambil keputusan dalam karier, tentu kita perlu meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk pilihan karier kita,” tutur Agia.

Kedua adalah menyelami politik kantor. Sayangnya, banyak karyawan justru menghindarinya, “Biasanya cenderung menghindarinya. Padahal, menurut gua pribadi, politik sendiri adalah suatu yang pasti akan ada, di mana aja kita bekerja.”

Ingin tahu penjelasan lengkapnya? Yuk, langsung aja dengarkan episode Irfan Agia: Berpikir Jernih untuk Menavigasi Risiko hanya melalui siniar Obsesif di Spotify.

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya tiap Kamis dan Minggu. Akses sekarang juga siniar Obsesif melalui tautan berikut https://dik.si/obsesifpodcast.

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion