Tak bisa dimungkiri, kita masih hidup dalam masyarakat yang masih mengutamakan budaya. Terutama dalam hal pola asuh anak. Padahal ada beberapa ajaran, seperti menakut-nakuti, yang malah mengintimidasi anak-anak.

Lebih berbahaya lagi, hal ini kerap kali dilakukan oleh orang dewasa yang secara sadar paham atas kekuasaannya. Misalnya saja, orangtua atau guru yang memaksakan kehendak mereka kepada anak. Rekam jejak mengenai intimidasi orang dewasa ke anak ini juga membekas hingga ia dewasa.

Luka fisik maupun batin yang dialami anak tidak akan sembuh dengan mudah. Orang dewasa masih banyak yang belum mengetahui bahwa anak memiliki hak yang diatur dalam Undang-undang tentang perlindungan anak.

Dalam UU nomor 35 tahun 2014 pasal 1 ayat 15a dinyatakan kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum.

Perundungan ini juga terjadi dalam drama audio Dongeng Pilihan Orangtua yang bertajuk, “Dongeng Rusa Bertanduk Emas Pt. 2“. Buaya yang memiliki kekuasaan lebih tinggi senang sekali mengintimidasi rusa.

Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak yang mengalami perundungan orang dewasa.

Tidak Mengabaikan Perkataan dan Perasaan Anak

Jika orang terdekat anak-anak menemukan mereka tidak lagi ceria seperti biasanya, hendaknya segera bertanya apa yang terjadi pada anak. Jika anak menyampaikan bahwa ia tidak menyukai suatu perbuatan orang dewasa, baik yang dilakukan orang terdekatnya atau bukan, kita harus mengambil sikap.

Hal ini karena orang dewasa di memiliki kuasa lebih untuk membuat anak diam bahkan percaya bahwa hinaan atau rasa sakit itu pantas mereka terima. Oleh karenanya, jika mereka menyebutkan orang terdekatnya, kita dapat mengajaknya berbicara. Tentunya dengan pertimbangan untuk terlebih dahulu mengamankan anak.

Kita cenderung membuat kesalahan dengan menganggap korban aman dan dapat pulih sendiri setelah orang dewasa yang merundungnya berubah. Namun, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang tampak sehat tapi sebenarnya penuh dengan bekas luka batin tak terlihat, berpotensi memiliki penyakit mental menahun.

Mendukung Pemulihan Anak dari Perundungan Orang Dewasa

Setelah anak aman dari orang dewasa yang merundungnya, pemulihan psikis anak dapat dimulai. Dalam kasus yang parah, selain konseling kesehatan mental, pendampingan yang intens juga dapat dilakukan.

Anak-anak dan remaja perlu waktu untuk membangun kembali kejelasan mengenai apa yang baik dan tidak baik dari hal yang mereka terima atau lakukan. Mereka perlu berulang kali diajari bahwa kritik dan perundungan itu berbeda.

Namun, perundungan juga bukanlah kesalahan mereka dan tidak pantas diterima. Anak juga harus mengetahui bahwa tidak semua orang dewasa dapat dijadikan teladan dan harus diikuti.

Kisah perundungan yang intimidatif juga dilakukan oleh buaya kepada kancil dalam audio drama Dongeng Pilihan Orangtua yang bertajuk, “Dongeng Rusa Bertanduk Emas Pt. 2” hanya di Spotify.

Dengarkan juga episode menarik lainnya bersama anak agar anak mengetahui kisah-kisah yang dapat mereka jadikan pelajaran ke depannya!

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri