Pergaulan di kantor bagaikan pasar saham, ada naik dan ada turun. Di saat naik, kinerja dan karier bisa menanjak dan bekerja menjadi sangat nyaman. Namun, di saat turun, konflik membuat bekerja menjadi tidak menyenangkan dan kreativitas menjadi mampat. Oleh karena itu, dalam dunia kerja, pergaulan harus dijaga.
Saling memahami karakter setiap rekan kerja adalah sebuah keharusan. Kita harus benar-benar menyadari bahwa kedudukan kita sebagai manusia adalah sama di mata Tuhan. Manusia memiliki perasaan, karena itu berpikirlah dulu sebelum berucap. Dibutuhkan sikap saling mengerti dari sesama rekan kerja.
Jauhkan ego pribadi demi kepentingan bersama. Belajarlah menahan diri dan hindarilah perbuatan yang justru menghadirkan konflik dan permusuhan. Belajarlah untuk menerima pendapat atau kritik dari orang lain.
Bekerja di dalam satu atap tentunya ada tujuan besar, yaitu target perusahaan. Pahamilah tugas dan peranan masing-masing di kantor. Satukan tujuan dan tekad bersama untuk memajukan perusahaan sehingga hal ini membuat kinerja perusahaan bisa bertambah atau meningkat.
Ketika perusahaan telah meningkat dan tumbuh menjadi lebih besar, karyawan juga yang akan mendapatkan keuntungan dan kebaikan, misalnya kenaikan gaji atau remunerasi. Jadi, sangat mustahil jika kinerja perusahaan akan meningkat pesat ketika karyawan saling mencela, bersaing tidak sehat, dan punya keinginan saling menjatuhkan.
Ketika konflik menjadi suatu hal yang tidak dapat dielakkan, jajaran manajemen perusahaan perlu sigap untuk menangani hal ini. Inilah peran sebuah ketua atau kepala unit dibutuhkan. Sebagai pemimpin, orang ini harus peka terhadap apa pun yang terjadi pada bawahannya. Dia juga harus arif dan bijaksana dalam menangani dan menyelesaikan sebuah konflik. Dia juga harus memiliki respons yang cepat karena jika masalah dibiarkan berlarut-larut, keseimbangan kantor akan terganggu. [*/VTO]
foto: shutterstock
noted: menjaga pergaulan di kantor