Berjalan kaki membuat seluruh anggota tubuh bergerak. Metabolisme lancar, daya tahan tubuh meningkat, dan banyak kalori yang terbakar adalah manfaat jalan kaki. Namun, tahukah Anda bahwa berjalan kaki juga baik untuk kesehatan psikis atau kesehatan mental?

Seperti yang disarikan dari Treehugger.com, ada beberapa manfaat ketika berjalan kaki. Riset dari Duke University, North Carolina, Amerika Serikat, mengungkap, 30 menit berjalan kaki atau lari yang dilakukan 3 kali dalam seminggu dapat melepaskan gejala depresi. Aktivitas rutin jalan kaki ini juga bisa menjadi salah satu program perawatan anti-depresan.

Riset lain dari Inggris yang mengamati 18.000 komuter menyebutkan, orang-orang yang berjalan kaki atau naik sepeda saat berangkat kerja akan mempunyai kadar stres yang lebih rendah dibandingkan orang yang mengendarai mobil ketika bekerja. Riset ini juga menyatakan, stres akan mendorong hormon kortisol (hormon stres) ke seluruh tubuh sehingga dapat menurunkan kadar kekhawatiran.

Jika aktivitas berjalan kaki dilakukan bersama dengan teman, cara ini dapat membangun relasi yang lebih baik. Berjalan kaki bersama-sama dapat membantu menciptakan kedekatan dan pemahaman. Jalan kaki bersama memberikan manfaat lebih baik dibandingkan jika seseorang mengendarai mobil bersama temannya.

Merasa beban pikiran terasa berat? Cobalah berjalan kaki. Berjalan-jalan sejenak ketika pikiran tengah penat dapat membantu membersihkan dan menyegarkan pikiran. Sebaiknya pilih area hijau untuk berjalan kaki seperti taman atau kawasan pedesaan. Cara ini akan membantu menenangkan pikiran.

Jalan keluar juga bisa menjadi aktivitas yang efektif untuk menggali ide. Ketika pikiran bersih dan tenang saat berjalan kaki, ide-ide pun bisa mengalir lebih lancar. Ketika berjalan kaki, otak akan terdorong untuk lebih berpikir dan menjadi lebih fokus.

Mengenai manfaat berjalan kaki untuk konsentrasi, riset dari University of East Anglia, Inggris, menyebutkan, orang yang berjalan kaki atau naik sepeda ke lokasi kerja akan lebih siap untuk bekerja. Riset yang serupa juga dilakukan pada pelajar yang berangkat sekolah. Hasilnya tidak jauh berbeda, pelajar yang berjalan kaki atau naik sepeda ke sekolah cenderung lebih siap belajar. [*/MIL]

Foto Shutterstock