Terdiri dari beragam provinsi, Indonesia punya banyak anak muda yang berbakat dan menginspirasi. Salah satunya adalah Yunita Alanda Monim, Miss Asia Global 2020, yang berasal dari bumi cenderawasih, Papua.

Dalam siniar Obsesif musim keenam bertajuk “Kejar Mimpi, Berkarya dari Hati” yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), perempuan itu pun menceritakan perjalannya hingga bisa membanggakan Indonesia di kancah dunia.

Sebelum berhasil di ajang itu, Yunita, yang kerap disapa Uni, mencoba peruntungan di berbagai bidang. “Mencoba di bidang lain yang bisa membawa nama Papua,” pungkasnya.

Bermula dari Pramuka

Kariernya pun dimulai pada 2015 karena terinspirasi dari adik mamanya yang pernah mengikuti ajang kompetisi Putri Papua. Dari situlah, keberhasilannya pun menginspirasi para keponakannya.

Uni pun sadar, untuk sukses di ajang itu, ia juga harus memiliki kemampuan lain karena  wajah cantik saja tak cukup. Misalnya, berbicara di depan publik dan berpikir kritis. 

Ia pun menambahkan, “Jadi, aku bersyukur karena di pramuka banyak keterampilan yang bisa dipelajari.”

Oleh sebab itu, perempuan kelahiran 17 Juni ini mengikuti pramuka dari level terendah, yaitu penggalang. Baginya, pramuka telah mengajarkan banyak kemampuan.

Setelah dirasa cukup, pada 2015 Uni mencoba peruntungan di Duta Genre Papua. Di sana, Uni mempromosikan program-program BKKBN yang berhubungan dengan remaja dan keluarga sehingga bisa berkontribusi pada meningkatnya taraf hidup.

Keluarga yang Awalnya Skeptis

Meskipun sudah mempunyai tekad kuat, Uni juga harus menghadapi tantangan berat. Pasalnya, keluarga, terlebih sang ayah yang merupakan mantan atlet, awalnya skeptis terhadap mimpi Uni.

Menurut pria itu, menjadi atlet lebih meyakinkan daripada tetap kukuh menekuni passion-nya. Meskipun begitu, Uni tak gentar. Ia mengaku sudah memiliki impian ini sejak kecil.

“Tapi, emang waktu kecil itu aku udah bercita-cita jadi penyiar. Terus, semakin ke sini itu makin dikasih jalan,” ungkap Uni.

Sang ibu pun sangat mendukung cita-cita Uni. Berkat kedisiplinan yang keluarganya ajarkan, Uni pun tak gentar mencoba. Ia bahkan bergurau, “Mamaku guru jadi udah kebawa dari rahim kali, ya.”

Akhirnya, Uni terus mencoba berbagai kompetisi setiap tahunnya. Ia bahkan sempat melakukan aksi sosial saat terjadi Tsunami Palu 2018 silam.

Puncaknya, perempuan itu mengikuti pemilihan Miss Asia Global 2020 yang pada tahun itu dibuka untuk seluruh provinsi. Uni menuturkan kalau tahun-tahun sebelumnya hanya provinsi Riau saja yang mewakili Indonesia.

Meskipun seharusnya acara dilangsungkan secara luring, Uni tetap bersyukur karena mendapat hasil yang sangat baik.

Kiat Uni Mencapai Karier

Sebelum mencapai hasil itu, Uni mengaku prosesnya tidaklah mudah. Perempuan itu pun terus berusaha mendalami dunia broadcasting hingga saat ini. Uni bahkan berencana mendalaminya di bangku magister.

Uni pun bisa menyalurkan passion-nya itu setelah mengikuti Duta Bahasa. Ia diminta untuk bercerita pengalaman hidupnya. “Aku juga udah suka latihan-latihan membaca berita. Jadi, aku memilih profesi atau bidang lain yang sesuai dengan kemampuanku.”

Ia juga menuturkan kalau, “Sempet down tapi aku percaya hidup ini adalah proses. Ya, proses-proses itu pasti gak mulus-mulus aja.”

Jadi, kalau gagal, kita harus punya determinasi untuk terus belajar dan mengevaluasi hal apa saja yang harus diperbaiki. Ini terjadi karena Uni punya motto, “Hidup adalah proses mendengar, belajar, dan melakukan.”

Perempuan dan Kebebasan Memilih Karier

Dengan membawakan materi Peranan Perempuan dalam Politik di ajang Miss Global 2020, Uni menekankan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. Terlebih, dalam memilih karier.

“Kita itu diciptakan sama. Sebenernya gak ada batasan untuk membatasi wanita dan pria. Jadi, jangan pernah minder atau berasa kecil hati bahwa ‘Oh, saya perempuan’,” tambahnya.

Namun, menurut Uni, sayangnya masih ada budaya di Indonesia yang justru mengglorifikasi, “Kalo kamu buruk yang diangkat-angkat nama ibunya, tapi kalo berhasil nama bapaknya yang disebut.”

Dengarkan kisah hidup Yunita secara lengkap hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Di sana, ada dua kisah anak muda asal bumi cenderawasih lainnya yang bisa kamu dengarkan!

Ikuti sekarang juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya. Akses sekarang juga siniarnya melalui tautan berikut https://dik.si/obsesifpodcast

 

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion