Tahun-tahun awal masa kanak-kanak dipenuhi dengan masa-masa penting. Salah satunya adalah ketika balita mulai berbicara untuk pertama kalinya. Hal ini karena berbicara masih dianggap sebagai tolok ukur perkembangan anak yang berhasil.
Oleh karena itu, balita yang terlambat berbicara menjadi penyebab kekhawatiran banyak orangtua. Masalah perkembangan bicara pada anak dapat dibagi menjadi dua kategori.
Pertama adalah masalah pada pemrosesan bahasa dan mencakup pemahaman atau bahasa reseptif serta produksi bahasa ekspresif. Kedua adalah kemampuan berbicara dengan jelas atau artikulasi.
Kondisi keterlambatan berbicara ini sering juga disebut dengan speech delay. Hal ini bermakna ketika seorang balita belum bisa mengatakan hal yang dimengerti. Keterlambatan berbicara bisa jadi bukan masalah serius, namun jika perkembangan berbicara anak tidak kunjung ada kemajuan, orangtua tetap harus waspada.
Hal ini dibahas juga dalam siniar Obrolan Meja Makan mengenai apa yang menyebabkan anak terlambat bicara dan bagaimana cara mengatasinya dalam episode “Cara Anak Cepat Bicara”.
Beberapa hal dapat mengganggu atau menunda perkembangan bicara balita. Beberapa benar-benar mengkhawatirkan, sedangkan yang lain mudah diperbaiki.
Masalah Fisik yang Mungkin Membuat Anak Terlambat Bicara
Masalah pemahaman dan pemrosesan anak pada kata dapat ditangani dengan kontribusi dari lingkungan sekitarnya, termasuk keluarga. Orangtua dapat mengajarkan kata per kata pada anak dengan jelas dan terus mengajaknya untuk berbicara.
Selain keterlambatan bicara, ditemukan juga keterlambatan bahasa yang dicirikan dengan anak dapat membuat suara yang benar dan mengucapkan beberapa kata, tetapi mereka tidak dapat membentuk frasa atau kalimat yang masuk akal.
Anak dengan kondisi ini sulit memahami rangkaian kata yang diproduksi orang lain atau kata merangkai kalimat yang ia produksi sendiri. Hal ini salah satunya terjadi karena masalah yang menghambat bagian otak dalam menafsirkan dan memproses kata-kata.
Dalam beberapa kasus, ditemukan pula masalah pendengaran ringan atau infeksi telinga kronis dapat menjadi faktor mengapa anak terlambat bicara.
Untuk masalah artikulasi, ditemukan pula gangguan pada fisik anak yang mungkin berbahaya jika tidak segera ditangani. Untuk hal ini, orangtua harus memeriksakannya ke dokter anak untuk tindakan lebih lanjut.
Misalnya masalah pada celah langit-langit yang terdapat kelainan sehingga mempengaruhi bibir atas dan garis gusi. Sebagian besar kasus celah langit-langit bisa diketahui dengan cepat oleh dokter, dan sering kali dapat diatasi melalui pembedahan.
Waktu operasi dalam hal ini bervariasi, dokter biasanya merekomendasikan menunggu sampai anak berusia sedikit lebih tua untuk memperbaiki langit-langit mulut sumbing dengan pembedahan.
Selain itu, bisa jadi ada kelainan di rongga sinus atau infeksi sinus kronis. Masalah-masalah ini dapat membuat mereka sulit untuk berbicara dan mengucapkan kata dengan jelas, yang dapat memperlambat perkembangan bicara mereka.
Masalah motorik pada otak juga dapat membuat anak terlambat bicara karena area otak yang bertanggung jawab untuk komunikasi dan produksi bicara mengalami gangguan. Alasan mendasar yang paling umum adalah kondisi yang dikenal sebagai Childhood Apraxia Of Speech (CAS) yaitu kesulitan mengontrol otot-otot yang digunakan untuk berbicara.
Selain itu, dapat juga karena terlambatnya perkembangan bahasa ekspresif atau reseptif. Masalah dengan pemrosesan bahasa biasanya disebabkan oleh salah satu dari empat masalah yaitu bahasa ekspresif atau reseptif yang tertunda, gangguan spektrum autisme, gangguan pendengaran, dan keterlambatan perkembangan global.
Dengarkan selengkapnya melalui siniar Obrolan Meja Makan episode ““Cara Anak Cepat Bicara” di Spotify. Ikuti juga siniar Obrolan Meja Makan agar orangtua terus update mengenai isu parenting dan permasalahan dalam rumah tangga lainnya.