Seperti sudah menjadi hal yang lumrah bila masyarakat menganggap bila ada laki-laki dan perempuan menghabiskan waktu bersama adalah pasangan. Padahal, bisa jadi mereka hanyalah teman biasa.

Tidak bisa dimungkiri anggapan-anggapan itu bisa menjadi masalah bila dibiarkan meluas. Akan tetapi, kenapa ada anggapan demikian? Tidak bisakah laki-laki dan perempuan berteman? Selayak-layaknya pertemanan antarlelaki dan begitu juga dengan perempuan.

Inilah yang diobrolin Anya dan Banni dalam siniar Kosan HAI bertajuk “Cewek Cowok Barengan, Emang Harus Pacaran?!” yang bisa diakses melalui tautan berikut https://spoti.fi/3CEC3Xx.

Dilansir dari Scientific American, laki-laki dan perempuan bisa saja berteman, tetapi tetap ada romansa. Dalam buku Men Are From Mars and Women Are From Venus dijelaskan laki-laki dan perempuan sulit untuk menjadi teman karena masyarakat bahwa mereka sedang menjalani hubungan serius, namun tidak atau belum mau mengungkapkannya. Akan tetapi, mengapa lingkungan atau masyarakat sekitar selalu beranggapan demikian?

Merujuk Psychology Today, masyarakat telah mengonstruksi hubungan laki-laki dan perempuan pasti ke arah romansa karena adanya persepsi melanjutkan keturunan. Konstruksi tersebut mengakibatkan sulitnya persahabatan lawan jenis yang murni tanpa ada romansa. 

Selain itu, dalam suatu hubungan tidak jarang laki-laki atau sang perempuan memiliki rasa suka dan ketertarikan. Akan tetapi, mereka memendam perasaannya karena tidak ingin hubungan pertemanan yang rusak sebagai imbas dari perasaannya.

Lantas, bagaimana bila kita ingin menjaga hubungan pertemanan tanpa romansa? Penting bagi suatu hubungan untuk memiliki sebuah batasan yang dimengerti oleh orang-orang yang berada di dalamnya. Itu sebabnya, kita harus memiliki kebijaksanaan bahwa tidak selalu hubungan lawan jenis akan berujung pada sesuatu yang romansa.

Bila kita memiliki teman laki-laki atau perempuan yang memang memiliki tampilan menarik dan kita tertarik, maka kita harus jelas dan memahami perasaan kita. Apakah ada keinginan untuk memiliki hubungan romansa atau sebatas berteman saja? Bila motivasi kita berteman tidak murni platonis, kita harus jujur dengan perasaan.

Karena bila berada terus dalam hubungan demikian, bukan tidak mungkin kita akan tersiksa. Dalam hal ini, teman yang kita sukai bisa saja tengah mendekati orang lain atau sebenarnya memiliki ketertarikan yang serupa dengan diri kita. Bila hubungan kita murni untuk pertemanan, maka jangan bertindak membuat percikan romansa dalam pertemanan.

Dengarkan obrolan seru Annya dan Banni lainnya hanya melalui siniar Kosan HAI di Spotify. Dalam siniar ini, akan ada banyak obrolan seru, mencengangkan, dan menarik seputar tren yang sedang viral di kalangan para remaja.

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal setiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut https://spoti.fi/3CEC3Xx.

Oleh: Zen Wisa Sartre dan Ikko Anata