Indonesia punya banyak tarian unik yang memikat perhatian. Salah satunya adalah tari rangkuk alu atau rangku alu dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Apakah kamu tahu tarian ini?

Keunikan tarian ini membawa Google menjadikannya Doodle mesin pencarian mereka pada Senin, 24 April 2024. Lalu, kenapa tarian ini sampai dijadikan doodle oleh Google? Apa menariknya?

Apa itu tari rangku alu?

Mengutip dari IOP Conference Series : Journal of Physics, bertajuk Rangku Alu – A Traditional East Nusa Tenggara Game in Android Platform, tarian ini berasal dari permainan tradisional di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Permainan ini dimainkan dengan menggunakan dua pasang bambu atau kayu yang digerakkan. Pemainnya harus menghindari jepitan dari bambu yang dimainkan oleh tim lawan.

Permainan ini dimulai dengan membagi pemain menjadi dua tim. Kedua tim secara bergantian menjadi “pelompat” yang terdiri dari 1-4 pemain. Sedangkan “penjaga” yang akan memainkan bilah bambunya terdiri dari 4 pemain.

“Pelompat” harus melompat dan menghindari terjepit bambu yang dimainkan oleh tim lawan. Bambu akan dimainkan mengikuti ritme lagu yang dinyanyikan. Jika pelompat terjepit maka, permainan berhenti dan tim berganti peran.

Karena mengikuti ritme lagu yang dinyanyikan, gerakannya menjadi seperti menari sehingga bisa dinikmati. Sehingga tarian ini lebih kepada sisi menghibur dan memiliki manfaat serta keistimewaan.

Baca juga : 4 Tarian Tradisional Indonesia yang Mendunia

Manfaat tarian rangku alu

Salah satunya adalah melatih ketangkasan bagi anak. Sebab, gerakan bambu yang dimainkan akan semakin cepat. “Pelompat” harus semakin cepat berpikir untuk berpindah celah kosong agar tidak terjepit. Sementara “penjaga” harus tangkas mengikuti irama dan menyeragamkan gerakan bambu dengan sesama anggota tim.

Bagi anak, keterampilan motorik kasar bisa terlatih. Keterampilan motorik adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan otot besar di tubuh. Jika kemampuan motorik terlatih maka koordinasi antar anggota tubuh bisa berjalan baik.

Walaupun terlihat sederhana, rangku alu tidak bisa sembarangan dimainkan. Baik “penjaga” maupun “pelompat” harus memiliki ketangkasan, ketepatan, dan konsentrasi tinggi. Namun demikian, permainan tarian ini tetap bisa dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa.

Baca juga : Mengenal Tari Caci, Tarian Perang dari NTT

Filosofi tarian rangku alu

Tarian ini biasanya dimainkan untuk menyambut kedatangan para tamu dari luar Manggarai. Kekhasan tarian ini telah membawa nama rangku alu dikenal sampai internasional.

Tarian ini sejak dahulu hingga sekarang juga masih kerap ditemukan saat perayaan musim panen tiba. NTT sebagai provinsi yang kaya akan hasil alam, seperti kopi, cengkeh, kelapa, tembakau, cokelat, hingga sorgum, telah menggunakan tarian ini sebagai tarian rasa syukur.

Tarian ini biasanya dilakukan saat bulan purnama setelah panen. Permainan ini biasanya membutuhkan tanah lapang tanpa rumput sehingga pemainnya bisa dengan nyaman “menari”. Dan, pastinya jadi semakin seru.